BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Ribuan jamaah Grand Salawat dalam rangka memperingati puncak Maulidurrasul dan doa bersama memadati lapangan Tugu Bengkalis, Senin (29/11/2021) malam.
Grand Salawat menghadirkan Al-Habib Achamad Sharif mulachela dari Kota Solo Jawa Tengah, didampingi Gus Fuad Wibowi Pimpinan Torekoh dan Pimpinan Ponpes Hidayatul Muhtadiin Bandar Sungai Siak, pengurus GP QAnshor Siak Agus Mudhafar, serta, Abah Padli Inayatullah.
Juuga dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis, Kasmarni dan Bagus Santoso, Sekda Bustami HY, Kapolres Bengkalis dan para pejabat di lingkungan Pemkab Bengkalis.
Puji-pujian salawat yang dilantunkam ribuan jamaah Grand Salawat yang duduk bersimpuh di lapangan hadir dari berbagai penjuru desa di pulau Bengkalis dan juga jamaah dari Kabupaten Siak terdengar bergemuruh memecah kesunyian malam.
Pada kesempatqan itu, Bupati Bengkalis Kasmarni sungguh merasa yakin dengan seringnya bersalawat di negeri ini, akan membawa berkah untuk Kabupaten Bengkalis maju dan sejahtera.
Kasmarni mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada panitia Bengkalis Bersalawat yang telah melaksanakan kegiatan yang sangat mulia ini, semoga melalui kegiatan bersalawat ini dapat memudah serta melancarkan dalam mewujudkan Kabupaten Bengkalis maju dan sejahtera.
"Kami mengajak seluruh masyarakat Pulau Bengkalis dan sekitarnya menggemakan salawat secara bersama yang di pusatkan pada satu tempat kegiatan dengan nama kegiatan Grand Maulid Bengkalis Bersalawat, sekaligus Khataman Safari Maulid Arba’in atau 40 malam melakukan safari salawat.
Selain itu kegiatan yang dilaksanakan pada malam ini (Senin mama) sejalan dengan misinya yakni, dalam penguatan nilai-nilai agama dan budaya Melayu menuju tata kelola pemerintahan yang baik dan masyarakat yang berkarakter, dengan mewujudkan birokrasi yang bersih dengan mengoptimalisasi pendidikan keagamaan dalam semua level, dan peran guru-guru agama/ustad dalam membangun karakter generasi muda.
Kasmarni juga berpesan kepada semua yang hadir agar supaya mempertahankan nilai-nilai keagamaan seperti ini, kegiatan seperti sudah pernah dilakukan para tokoh-tokoh agama terdahulu, oleh karenanya wajib bagi semua melanjutkan dan mempertahan nilai-nilai tersebut.
"Kita semua tahu bahwa Negeri Bengkalis ini adalah negeri bertuah, masyarakatnya ramah, damai, aman, sopan serta baik hati, untuk itu kami minta agar indentitas ini dapat dipertahan hingga akhir hayat, karena itu akan berdampak dalam memajukan suatu daerah, sehingga daerah kita tetap dikenal dengan indentitas masyarakatnya baik dan ramah," ujar Kasmarni.
Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)
Editor: E Sulaiman