BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Sebagai bagian dari unsur masyarakat, keberadaan mubalig diharapkan ikut memberikan pencerahan kepada masyarakat.
Melalui aktivitas dakwah, hendaknya materi keagamaan yang disampaikan para mubaligh dapat disinergikan dengan visi, misi serta program kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis.
Mengingat peran penting para mubalig, di bawah kepemimpinan Bupati Kasmarni dan Wakil Bupati H Bagus Santoso, telah dimasukkan ke dalam salah satu program unggulan, yakni Pembinaan Umat, Satu Desa Satu Penyuluh Keagamaan.
Menurut Bupati Kasmarni, untuk mewujudkan Bengkalis yang Bermarwah, Maju dan Sejahtera, tidak bisa bekerja sendiri. Tapi perlu sinergitas dan kolaborasi dari seluruh pihak, salah satunya peran mubalig.
Dengan menggandeng penyuluh agama dan mubaligh sebagai corong informasi pembangunan pemerintah kepada masyarakat, diharapkan semua informasi tersampaikan dan teraplikasi secara baik ditengah-tengah masyarakat.
Harapan tersebut disampaikan bupati saat menyerahkan surat keputusan (SK) kepada 50 orang penyuluh agama Islam desa kelurahan dan koordinator Kecamatan Rupat dan Rupat Utara.
Setelah ditetapkan sebagai penggiat keagamaan, bupati meminta agar penyuluh agama ini ke depannya lebih berperan aktif dalam meredam serta menyelesaikan permasalahan umat, termasuk meredam konflik, isu-isu miring bahkan berita hoaks.
"Bantu kami menyampaikan program pemerintahan kepada seluruh masyarakat baik dari area kota hingga ke pelosok. Laksanakan tugas dengan sebaik mungkin demi tercapainya kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan agamis," pesannya.
Selain menyerahkan SK Penyuluh Agama Islam, orang nomor satu di Negeri Junjungan itu juga berkesempatan menyerahkan Kartu Identitas Anak, Kartu Tanda Penduduk, Akta Kelahiran, serta bantuan kursi roda kepada masyarakat setempat.(gem)
Laporan ABU KASIM, Bengkalis
