BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dapat melahirkan insan-insan pergerakan yang baru, yang kelak dapat membuat gagasan-gagasan inovatif serta melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan yang kompeten ke depannya.
Demikian disampaikan Wakil Bupati Bengkalis H Bagus Santoso saat menghadiri pembukaan kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) Raya PMII ke-13 Kabupaten Bengkalis di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja di Laut, Senin (26/9).
Bagus mengatakan, sebagai agent of change, beban akan semakin berat dengan berbagai tantangan serta rintangan yang ada. Di era revolusi industri 4.0 saat ini, mahasiswa memiliki peran untuk mencegah fenomena sosial bisnis seperti volatility (rapuh/labil), ucertity (ketidakpastian), complexity (kompleks), dan ambiguity (ketidakjelasan).
"Memasuki era society 5.0, nantinya, justru mahasiswa harus lebih bisa mempersiapkan diri secara konsisten, melalui peningkatan kompetensi, dengan menjadikan pola pikir yang merdeka, berpikir kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, melalui peningkatan kapasitas resource (sumber daya) seperti leadership, communication, networking, emotion digital literacy, alintelligence, enterpreneurship, global citizenship, problem solving, team working dan lain sebagainya," harap wabup.
Selain itu, sambung wabup lagi, sejak dini mahasiswa harus menguasai karakter, kompetensi dan literasi. Ingat di era revolusi industri 4.0 maupun era society 5.0, skill dan keterampilan akan menjadi penentu, bagi yang tidak memiliki itu semua, maka bersiap-siaplah akan menjadi bahan percobaan.
Jadilah generasi milenial yang berkarakter, lebih kreatif, memiliki ide dan gagasan yang cemerlang, terbiasa berpikir out of box, percaya diri, pandai bersosialisasi.
"Mari kita songsong era teknologi yang berkembang sangat luar biasa dan telah membawa perubahan yang sangat drastis ini, dengan skill dan kompetensi serta berkarakter," ajak wabup.(ifr)