BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Jerih payah Kelompok Usaha Tuai Emas di Desa Bantan Tengah, Kecamatan Bantan, dalam membudidayakan ikan lele di kolam bekas galian batu bata membuahkan hasil.
Terbukti pada Selasa (20/9) kemarin dilakukan panen lele perdana yang dilakukan Wakil Bupati Bengkalis H Bagus Santoso didampingi Camat Bantan Muthu Saily, Kepala Bidang Pengembangan Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bengkalis Tasril Akmal, Kepala Desa Bantan Tengah, Syamsul Arifin, dan seluruh anggota kelompok.
Sebanyak 26 ribu benih lele yang ditebar di awal pembenihan diperkirakan menghasilkan 1,5-2 ton ikan saat panen perdana ini dan merupakan hasil dari Program Desa Bermasa dalam bidang perikanan.
Kades Bantan, Tengah, Syamsul Arifin mengapresiasi program Desa Bermasa yang menjadi program unggulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis itu, terbukti menyentuh masyarakat secara langsung.
"Mewakili masyarakat dan kelompok usaha Tuai Emas ini khusunya, kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemkab Bengkalis melalui program Bermasa ini. Terbukti program ini benar-benar membantu masyarakat," ujarnya.
Hal senada disampaikan Camat Bantan, Muthu Saily. Menurutnya program Desa Bermasa benar-benar bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Hendaknya apa yang kita lakukan hari ini menjadi motivasi bagi masyarakat atau kelompok usaha lain. Kami akan terus mendorong masyarakat untuk memberdayakan seluruh potensi yang ada di Kecamatan Bantan. Harapan kami tentunya ke depan bantuan bibit dan pakan seperti ini tetap berkelanjutan," ujar.
Wakil Bupati Bengkalis, H Bagus Santoso mengaku sangat gembira atas keberhasilan Kelompok Usaha Tuai Mas yang telah panen ikan lele di kolam bekas galian batu bata.
Sekadar informasi, kata Bagus, saat ini khusus Pulau Bengkalis memerlukan sekitar 8 ton ikan lele, hasil dari kolam-kolam yang ada baru bisa memenuhi sekitar 20 persen dari kebutuhan keseluruhan.
"Artinya, peluang pasar itu masih sangat terbuka dan kita harus memanfaatkan dan rebut peluang ini. Masih banyak kolam bekas galian batu-bata yang terbiar, mengapa tidak diberdayakan diisi dengan ikan lele, nila, gurami juga patin, yang sebetulnya cocok dengan air di Bantan Tengah ini," ujarnya.(ifr)