BENGKALIS

Pekan Depan Belajar Tatap Muka Dimulai

Bengkalis | Kamis, 21 Januari 2021 - 09:40 WIB

Pekan Depan Belajar Tatap Muka Dimulai
Pj Bupati Bengkalis Syahrial Abdi AP MSi saat memimpin rapat kesiapan pelaksanaan belajar tatap muka bersama Forkopimda, kepala perangkat daerah terkait dan tokoh masyarakat di ruang Hang Tuah lantai II Kantor Bupati Bengkalis, Rabu (20/1/2021). Erwan Sani/Riau Pos

(RIAUPOS.CO) - Pj Bupati Bengkalis H Syahrial Abdi AP MSi mengatakan proses belajar dan mengajar dengan sistem tatap muka di Kabupaten Bengkalis akan dimulai, Senin (25/1) mendatang.

Syahrial Abdi mengatakan bahwa pelaksanaan belajar tatap muka ini dilakukan atas dasar Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Nomor : 01/KB/2020/, 516/2020, HK 03.01/Menkes/363/2020, 440.882/2020 tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 dan tahun akademik 2020/2021 di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).


Kemudian Surat Edaran Gubernur Riau Nomor: 8/SE/2021 tentang pembelajaran di satuan pendidikan PAUD/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MAK, SLB dan satuan pendidikan nonformal lainnya di masa pandemi Covid-19 pada semester genap tahun pelajaran 2020/2021 di Provinsi Riau.


"Atas dasar tersebut kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis untuk segera melakukan koordinasi dan rapat bersama kepala sekolah beserta guru, untuk memastikan bahwa pemahaman yang ditetapkan sependapat sehingga proses belajar tatap muka dapat dilaksanakan dengan baik sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan," kata Syahrial Abdi, saat memimpin rapat kesiapan pelaksanaan belajar tatap muka bersama Forkopimda, kepala perangkat daerah terkait dan tokoh masyarakat, di ruang Hang Tuah lantai II Kantor Bupati Bengkalis, Rabu (20/1).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Edi Sakura mengatakan bahwa persiapan belajar tatap muka ini akan melakukan simulasi terlebih dahulu. Dengan melakukan bermacam-macam metode yang sudah dilakukan termasuk nanti membuat skenario pembelajaran, yaitu dengan jaga jarak tempat duduknya sejauh 1,5 meter, melakukan jadwal pembelajaran dengan sistem bergilir, menggunakan masker 3 lapis, dan wajib mencuci tangan.

“Semua metode dan simulasi ini dilakukan dengan pertimbangan dan memikirkankan banyak hal, sehingga proses belajar tatap muka dapat dilaksanakan 100 persen,” ujar Edi Sakura.

Sementara itu, Ketua Ahli Epidemiologi Riau dr Wildan Asfan Hasibuan menyampaikan pandangan mengenai pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini harus dengan persiapan yang matang. Sebaiknya dibuat menjadi 2 atau 3 shift, termasuk durasi pembelajaran itu juga dilakukan sebisa mungkin 120 menit dengan 3 mata pelajaran. “Dan menjadi harapan kami, guru tidak boleh berkontak fisik kepada murid, begitu juga sebaliknya. Dan waktu mencuci tangan itu jangan sampai terjadi kerumunan, harus dijaga jaraknya secara teratur, sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan sebagaimana mestinya,” kata Wildan.(ade)   

Laporan Erwan Sani, Bengkalis









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook