SUNGAIPAKNING (RIAUPOS.CO) - Sebagai salah satu kilang terbesar di bawah koordinator wilayah Pertamina Kota Dumai, PT Kilang Pertamina Internasional Unit Sungai Pakning, telah berkontribusi tehadap wilayahnya. Yakni melalui produk baru yaitu Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulfur.
Demikian disampaikan Manager Production PT Kilang Pertamina Internasional Sungai Pakning, Antoni R Doloksaribu dalam Coffe Morning dan Press Tour Publikasi Program CSR Road To Anugrah Jurnalistik Pertamina, di Komplek PT Pertamina, tepatnya di ekowisata Telaga Suri Perdana, Sabtu (16/10/2021).
Melalui kegiatan tersebut, Pertamina memperkenalkan inovasi produk terbaru, serta produk-produk yang sebelumnya diproduksi di Kilang Pertamina Internasional Unit Sungai Pakning. Produk tersebut di antaranya adalah Naphta, Kerosene, ADO, dan Residu saat ini bertambah dengan satu produk baru yaitu Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulfur.
Dalam kesempatan itu, Jr Process Engineer PT Kilang Pertamina Internasional Sungai Pakning Ervandy Haryoprawironoto menjelaskan, produk ini diproduksi oleh Kilang Pertamina Sungaipakning, melalui beberapa potensi yang ada, terutama dalam menghadapi pandemi.
Dikatakan Ervandy, produk BBM mengalami penurunan pada masa pandemi, oleh karena itu Kilang Sungai Pakning kemudian berupaya memproduksi produk MFO Low Sulfur yang sesuai dengan spesifikasi internasional dan lebih ramah lingkungan.
Ervandy menambahkan, kilang Pertamina Unit Sungai Pakning melakukan kajian hingga persiapan strategi dalam memproduksi MFO.
“Ini sebuah kebanggaan bagi kita, di mana saat ini kilang Sungai Pakning kemudian berupaya memproduksi prok MFO Low Sulfur yang sesuai dengan spesifikasi internasional dan lebih ramah lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, Manager Production PT Kilang Pertamina Internasional Sungai Pakning Antoni R Doloksaribu juga mengatakan, MFO ini merupakan bahan bakar yang digunakan oleh kapal laut. Semakin besar kapal, semakin pula tenaga yang dibutuhkan. MFO Low Sulfur yang diproduksi oleh Kilang Sungai Pakning ini dapat memberikan energi dan kecepatan yang besar sehingga lebih efisien bagi kapal.
Antoni juga menjelaskan, bahwa produk ini merupakan inovasi kebanggan bagi kilang Sungai Pakning. Produksi MFO ini berhasil dalam penghematan energi dan meraih gross tertinggi di antara kilang lainnya. Hal ini juga berdampak bagi negara melalui kegiatan ekspor Pertamina dilihat melalui peran Kilang Sungai Pakning sebagai penyumbang devisa terbanyak di Kabupaten Bengkalis.
"Semoga produksi ini berjalan lancar, semakin berkembang, sehingga kami dapat memberikan manfaat yang lebih baik lagi bagi masyarakat sekitar,” ujar Antoni.
Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)
Editor: E Sulaiman