BENGKALIS (RIAUPOS.CO) -- Harga bawang putih di pasar Bengkalis hingga akhir pekan kemarin masih di kisaran Rp75 ribu per kilogram. Namun demikian Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Bengkalis memastikan stok bawang putih masih cukup hingga akhir Maret ini.
Tingginya harga di pasaran disebabkan karena distributor bawang putih membatasi peredaran bawang putih di pasaran.
Hal ini diungkap Kepala Disdagperin Bengkalis Indra Gunawan, Ahad (16/2) siang. Menurut dia, pembatasan peredaran bawang putih ini dilakukan karena pengiriman bawang putih dari negara asalnya Cina mulai terganggu akibat adanya virus Corona.
"Memang adanya gangguan pengiriman bawang putih dari Cina ini karena adanya penyakit Corona di negara tersebut. Meskipun demikian setelah diperhitungkan stok bawang putih masih cukup hingga Maret mendatang," terang Indra Gunawan.
Pembatasan peredaran bawang putih oleh distributor merupakan cara agar tidak terjadi kelangkaan nantinya. Namun dengan pembatasan ini, harga bawang putih menjadi melambung tinggi sejak awal Februari ini.
"Pada 3 Februari kemarin harga bawang putih kisaran Rp30 ribu per kilogramnya. Dengan berjalannya waktu karena dibatasi oleh distributor harga merangkak naik hingga pekan ini mencapai Rp75 ribu," terang Indra Gunawan.
Walaupun mengalami kenaikan, pihak Disdagperin berkeyakinan bawang putih tidak akan mengalami kelangkaan dengan ketersedian stok hingga Maret mendatang. “Tingkat penggunaannya masih terbatas, tidak seperti penggunaan cabai merah,” terang Indra Gunawan.
Menurut Indra Gunawan, pihaknya terus memantau harga pasar bawang ini. Jika terus mengalami kenaikan tidak menutup kemungkinan akan melakukan operasi pasar. "Untuk bawang putih kita impor hampir 95 persen dari Cina. Untuk itu akan terus kita pantau, untuk operasi pasar kita akan berkoordinasi dengan distributor," jelas Indra.(esi)