MUI dan Pemkab Bukukan Ulama Negeri Junjungan

Bengkalis | Kamis, 09 Januari 2020 - 10:03 WIB

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) -- Berangkat dari sebuah kepedulian terhadap sejarah perkembangan pendidikan Islam di Kabupaten Bengkalis, sehingga dapat diketahui masyarakat saat ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bengkalis bersama Pemkab akan membuat buku profil ulama-ulama kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini.

“In sya Allah sesuai rapat kecil pengurus MUI Kabupaten Bengkalis, kita sepakat akan membuat buku profil ulama-ulama yang sangat berjasa dan berpengaruh terhadap perkembangan Islam di Kabupaten Bengkalis,” ujar Ketua MUI Bengkalis H Amrizal usai memimpin rapat di ruang pertemuan Sekretariat MUI Jalan Antara, Bengkalis, Selasa sore (7/1).


Menurut Amrizal, wacana ini merupakan sebagai sumbangsih salah seorang pengurus MUI, Rianto yang memandang bahwa di era milenial ini masyarakat sudah banyak tidak mengetahui ulama-ulama yang sangat berjasa mengembangkan ajaran Islam di kabupaten ini.

Hal ini pun didukung oleh sejumlah pengurus MUI lainnya, seperti Suwarto (anggota Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat), Muhammad Sidik (Wakil Ketua Dewan Pertimbangan), Ali Ambar (Wakil Ketua Umum MUI), Amri (Ketua Komisi Fatwa), Ahmad Fadhli Saputra (Anggota Komis Fatwa), Suyendri (Ketua Komisi Pendidikan, Kaderisasi dan Penelitian), dan sejumlah anggota lainnya.

“Mudah-mudahan profil ulama ini dapat menjadi bukti sejarah yang akurat dan menjadi informasi bagi masyarakat sehingga tahu bahwa di Kabupaten Bengkalis tidak sedikit ulama-ulama yang berperan penting dalam menyebarkan ilmu agama yang sampai hari ini masih dapat dinikmati,” ucapnya.

Di samping itu, berawal dari keperihatinan terhadap masyarakat yang lupa, belum atau tidak mengerti tatacara ibadah ketika dalam keadaan sakit, MUI juga akan membuat buku panduan, khususnya bagi masyarakat yang dirawat di rumah sakit.

“Ini juga gagasan yang akan kita lakukan secara bersama. Sehingga dengan demikian dapat dimanfaatkan oleh pasien di rumah sakit, yang berkemungkinan sifatnya akan seperti buku saku bagi pasien atau keluarga yang menjaganya,” jelasnya.(esi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook