BENGKALIS (RIAUPOS.CO) – Sudah puluhan tahun kondisi jalan lintas Bantan Air-Muntai tak nyaman dilewati kendaraan bermotor. Terutama di ruang jalan linas Desa Bantan Sari sampai ke Desa Bantan Timur, meski cuaca tidak hujan namun kondisi jalanya sangat memprihatinkan, bahkan digenangi banjir air pasang laut.
‘’Kondisinya cukup parah dan susah dilewati. Kalau saat pasang air laut, maka jalan tersebut terendam air masin dan tidak bisa dilewati. Sementara jalan alternative lintas desa bagian dalam juga kondisinya rusak para,’’ ujar Abdul Muis, salah seorang tokoh masyarakat Desa Bantan Sari, kepada Riau Pos, Ahad (6/2/2022).
Ia menyebutkan, kondisi jalan lintas ini seharusnya menjadi prioritas dan perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis melalui Dinas PUPR Bengkalis. Karena sejak tahun 1992 jalan tersebut hanya mendapatkan dukungan perbaikan base jalan saja.
Bahkan katanya lagi, jalan betonnya sudah banyak yang rusak dan Bupati yang silih berganti hanya berjanji akan memperbaiki jalan tersebut. Makanya, untuk kelanjutkan pembangunan jalan lintas tersebut, diharapkan Dinas PUPR Bengkalis dimelakukan dibagian ujung saja atau bagian Desa Muntai Barat dan Desa Bantan Air, namun harus dimulai dari tengah-tengah, yakni di Desa Bantan Sari dan Bantan Timur yang kondisinya memang sangat parah.
‘’Kami mendesak itu yang diperbaiki lebih dulu, karena jalan di Desa Muntau Barat kondisinya masih bisa dilewati meski hanya base, demikian juga di Desa Bantai Air, jalan lintasnya juga masih baik. Tentu kami mengharapkan pemerintah harus adil dalam membangun daerah ini,’’ tegasnya.
Ia juga menyebutkan, tidak hanya jalan lintas atau jalan lingkar saja kondisinya yang rusak parah, namun jalan antar desa dan jalan masuk desa di Desa Bantan Tmur, Bantan Sari, Bantan Air juga rusak berat. Karena kondisi betonnya sudah hancur dan terkelupas.
Hal senada juga disampaikan Jono. Ia mengaku jalan desa di desanya sangat susah dilewati, karena krikil dan besinya sudah timbul semua. Seperti di parit Tengah, parit bengkok dan parit bengkuag serta jalan ke arah desa Bantan Air, juga susah dilewati.
‘’Kami meminta agar Bupati memperhatikan jalan kami dan kami juga tau bupati pernah melintas di jalan kami yang rusak parah. Makanya kami mendesak pemerintah tahun ini memprioritaskan pembangunan jalan kami,’’ ucapnya.
Ia juga mengaku, aspirasi selalu disampaikan kepada pemerintah bahkan melalui anggota dewan terhormat, tapi aspirasi itu tidak pernah ditanggapi. Bahkan wakil rakyat dari Desa Bantan Air, Bantan sari dan Desa Bantan Timur sampai ke Muntai Barat, seolah tidak ada dan mereka hanya memikirkan pembangunan di mana basis susara mereka banyak saja.
Terhadap persoalan itu, Plt Kadis PUPR Bengkalis Ardiasyah mengatakan, pembangunan jalan lingkar sudah menjadi prioritas Pemkab Bengkalis. Namun karena keterbatasan anggaran, maka pembangunannya dilakukan secara bertahap.
‘’Kami menargetkan seluruh jalan lingkar dan jalan poros di Kabupaten Bengkalis ini akan dikerjakan tuntas sampai 2024 nanti,’’ ujarnya.
Laporan: Abu Kasim (Bengkalis)
Editor: E Sulaiman