RUPATUTARA (RIAUPOS.COM) - Karena keterbatasan ruang belajar, puluhan siswa SD, SMP dan SMA di Dusun Hutan Samak, Desa Titi Akar rela menantang bahaya dan selalu menghadang di hadapannya.
Tapi kondisi itu, tidak menyurutkan semangat anak-anak warga Dusun Hutan Samak, Desa Titi Akar, Kecamatan Rupat Utara untuk mengeyam dunia pendidikan, agar tidak tertinggal dari anak-anak yang lain dalam mengenyam pendidikan.
Setiap hari mereka harus menaiki kapal kayu, dari Dusun Hutan Samak menuju Desa Titi Akar tempat mereka menimba ilmu.
Anak-anak sekolah ini harus berhadapan dengan gelombang air laut. Sebab, saat hendak menuju ke SMP 2 Negeri Rupat Utara dan SMK 1 Negeri Rupat Utara mereka harus menaiki armada kapal kayu setiap harinya.
"Ya, setiap hari anak-anak ini harus menaiki kapal kayu untuk bersekolah. Kalau tidak seperti ini anak-anak tidak bisa bersekolah," ujar Alim, salah seorang warga Dusun Hutan Samak kepada Riaupos.co, Senin (4/12/2023).
Ia menyebutkan, kondisi keterbatasan ruang belajar di dusunnya membuat anak-anak harus dibelajar di sekolah yang berada di bukota Desa Titi Akar. Bahkan setiap pagi dan sore mereka harus mengarungi sungai untuk datang ke sekolah telat waktu.
"Kami berharap ada sekolah tingkat SMP dan SMA di Dusun Hutan Samak, agar anak-anak kami tidak menyeberangi sungai lagi untuk pergi menuntut ilmu," harapnya.
Laporan: Abu Kasim (Rupat Utara)
Editor: E Sulaiman