(RIAUPOS.CO) - Rapid test massal secara gratis yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis di Pasar Terubuk, Desa Kelapapati di luar dugaan, minim peminat. Tidak terjadi “kerumunan” warga di posko rapid test yang berada di halaman pakir pasar tersebut.
Pantuan Riau Pos di lokasi, Kamis (4/6), ada beberapa petugas lengkap dengan alat pelindung diri (APD) yang akan melakukan rapid test terhadap warga. Mereka dibagi ke dalam tiga meja dan masing-masing meja sudah dilengkapi dengan peralatan untuk melakukan rapid test. Proses rapid test dilakukan setelah sebelumnya warga bersangkutan mendaftarkan diri dengan menunjukkan kartu identitas serta nomor ponsel yang bisa dihubungi.
Selanjutnya, petugas dengan APD lengkap akan mengambil sampel darah lalu meneteskan darah tersebut ke test kit. Prosesnya hampir sama dengan ketika seseorang ingin mengetahui golongan darah. Berikutnya, warga diminta untuk menunggu 20 – 25 menit untuk mengetahui hasilnya, reaktif atau nonreaktif.
Pantauan di lapangan, tidak banyak warga yang ingin dilakukan rapid test. Beberapa warga yang berhasil ditemui di lokasi saat ditanya mengapa tidak mau rapid test gratis itu rata-rata memberikan alasan serupa, yaitu takut kalau hasilnya positif. “Nanti kalau positif keno karantina. Sekarang kan masih rayo lagi,” ujar salah seorang perempuan paruh baya Asmah dengan logat Melayunya yang kental.
Warga lainnya beralasan, karena kalau sudah positif tidak ada obatnya. “Kalau dah positif, nanti sakit macam mana mau sembuh, obatnya tak ada. Apalagi kami ni dah tua katanya lebih mudah sakit,” ujar Usman, warga Bengkalis lainnya.
Kegiatan rapid test massal tersebut sempat ditinjau oleh Plh Bupati Bengkalis Bustami HY didampingi Kapolres AKBP Hendra Gunawan, Dandim 0303/Bengkalis Letkol Inf Lizardo Gumay, dan Kajari Bengkalis yang diwakili Kasi Intel Nico Fernando.
Dikatakan, kegiatan tes cepat Covid-19 ini bertujuan mendeteksi secara dini penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bengkalis. Dipilihnya pasar, sebab pasar termasuk salah satu tempat yang berpotensi dalam penyebaran Covid-19.
"Kita tentu tidak ingin ada klaster baru, seperti klaster pasar. Untuk itu kita lakukan rapid test terhadap pedagang dan pembeli di Pasar Terubuk ini. Secara random (acak), kegiatan serupa juga akan dilakukan di tempat-tempat keramaian lainnya, misalnya di pasar modern (mal)," katanya.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Kabupaten Bengkalis melalui Kabid Pelayanan Kesehatan Ediyanto menjelaskan, untuk rapid test di Pasar Terubuk itu, pihaknya menyediakan 500 alat rapid test. Jika nanti ada yang reaktif, akan langsung kita rujuk ke RSUD Bengkalis untuk dilakukan isolasi,” ujar Ediyanto.(ade)
Laporan ERWAN SANI, Bengkalis