BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Beberapa hari belakangan, masyarakat di Pulau Bengkalis resah akibat kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) baik jenis pertalite maupun solar. Apalagi BBM di sejumlah APMS di Kota Bengkalis kosong dan akhirnya warga membeli melalui pertamini di pinggir jalan dan harus antre untuk mendapatkan BBM tersebut.
Kondisi ini terjadi sejak sebelum Hari Raya Iduladha, Rabu (27/6) hingga Ahad (2/7) sore, warga juga harus rela mengantre membeli BBM mulai di APMS serta para pedagang eceran di pertamini di pinggiran jalan.
Salah seorang warga Pulau Bengkalis M Nor mengaku harus mengantre di salah satu penjualan BBM eceran di pertamini demi mendapatkan BBM untuk mengisi sepeda motornya. “BBM sejak beberapa hari ini memang sulit didapat, sehingga mau ke mana-mana menggunakan sepeda motor saja susah. Padahal kemarin sempat ada masuk di APMS di Desa Air Putih dan beberapa SPBU yang ada di Pulau Bengkalis. Tetapi saat itu mereka lebih mementingkan untuk pengisian ke drum dan jeriken ketika waktu sepi ketimbang sepeda motor dan mobil,” ujarnya.
Ia mengaku, harus mengantre panjang bersama warga lain. Namun nahasnya dan mengantre cukup lama, malah tidak kebagian BBM-nya.
Ia menduga, langkanya BBM di Pulau Bengkalis ini ada permainan antara SPBU ataupun APMS yang ada di Pulau Bengkalis.
Pasalnya, dengan sulitnya mendapatkan BBM ini, diminta pihak aparat penegak hukum dan pihak terkait harus menyidak SPBU dan APMS tersebut.
Hal yang sama juga disampaikan Andi. Ia mengaku sudah hampir sepekan ini BBM susah didapat, khususnya di APMS di pulau Bengkalis yang sering kosong. Namun anehnya di sejumlah pengecer dan Partamini di pinggir jalan selalu ada.
Terhadap kelangkaan itu, Kepala Disperindag Bengkalis Zulpan ST ketika dikonfirmasi Ahad (2/7) membenarkan hal itu.
Pihaknya mengaku kondisi BBM langka di Pulau Bengkalis ini terjadi karena keterlambatan pasokan BBM yang masuk ke Pulau Bengkalis.
“Kami mengharapkan kelangkaan ini tidak sampai meresahkan masyarakat dan kami mengimbau para pengusaha BBM di APMS agar tidak menjual BBM ke pengusaha yang menggunakan drum dan jeriken, karena itu dilarang,” ujarnya.(ksm)