Saat Hari Raya Idulfitri lalu, kakak Uli yang dari Tanjungpinang, Kepulauan Riau datang ke Pekanbaru. Lima saudara perempuan pun berkumpul dan saling melepas rindu.
Mereka membahas soal Jumat Berkah di masjid masing-masing. Dan salah seorang di antaranya punya cerita lucu.
"Ini cerita dari temanku yang ketua pengurus masjid. Waktu itu Jumatan. Jadi ada kebiasaan masyarakat di sana menyediakan makan minum atau snack untuk dibawa para jemaah usai salat Jumat," ujar Iyas, sang kakak yang datang dari Kepri.
Jadi, saat itu, seorang penjual kerupuk keliling singgah untuk ikut salat Jumat berjemaah di masjid tersebut. Ia meletakkan kerupuk jualannya di dekat sebuah meja di teras masjid.
Usai salat Jumat, jemaah pun keluar masjid dan melihat ada kerupuk tersedia di teras. Karena merasa itu bagian dari Jumat Berkah, para jemaah pun mengambil kerupuk dan memakannya.
Sementara, si penjual kerupuk sedang beristirahat di dalam masjid dan tidak tahu kalau kerupuknya sedang diserbu orang.
Begitu dia keluar untuk mengambil kerupuknya, ia pun kaget karena kerupuknya sudah tidak ada. Alamak.....!
Lalu ia bertanya ke beberapa orang yang masih ada di masjid, "Pak, saya tadi taruh kerupuk jualan saya di sini. Tapi kok nggak ada ya?"
Kebetulan yang ditanya adalah si ketua pengurus masjid. Menyadari ada kesalahan, si ketua itu merasa bersalah dan kasihan dengan si penjual kerupuk tersebut. Hingga akhirnya, ia membayar semua kerupuk yang telah diambil para jemaah.(yls)