(RIAUPOS.CO) - Beberapa hari belakangan ini, Kota Pekanbaru dilanda cuaca yang cukup ekstrem. Hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir yang membahana.
Meskipun begitu, sebagian masyarakat tetap saja beraktivitas seperti biasanya. Contohnya Dinda. Meski petir menyambar-nyambar, ia tetap saja asyik menonton televisi.
Sore itu, suara gemuruh dan petir sudah saling sahut-menyaut. Dinda tak juga mematikan televisi. Ada sinetron favoritnya yang sedang tayang.
Sang emak yang melihat anaknya cuek saja meski hujan petir terjadi mulai kesal. Ia pun mengomeli Dinda.
‘’Matikan tivi, tu lagi. Nanti kesambar petir, baru tahu rasa’’ kata si emak.
“Tanggung, Mak. Lagi seru,” jawab Dinda santai.
Hanya berselang beberapa detik saja dari omelan ibunya, tiba-tiba televisi ukuran 21 inci itu mati mendadak.
“Maaakk... Tivinya mati,” teriak Dinda panik. Alamaaak!
Televisi itu ternyata benar-benar rusak kesambar petir. Rusak. Tak bisa menyala.
Dinda pun akhirnya pasrah diomelin ibunya. Dia juga harus kehilangan momen cerita sinetron favoritnya.
Untuk sepekan ke depan, ia absen nonton televisi di rumah. Soalnya, si emak tidak ingin buru-buru memperbaiki televisi yang rusak itu. Katanya, biar Dinda kerjanya tak hanya nonton saja di rumah.
Dinda tak kehilangan akal demi bisa melihat sinetron kesayangannya.
“Nonton di rumah tetangga lah untuk sementara,” katanya.(cr4)