(RIAUPOS.CO) - Tahun ajaran telah dimulai. Di pagi hari pertama masuk sekolah, Nadin (8) telat bangun.
Begitu sampai di depan pintu kelas barunya, kelas III salah satu SD di Kabupaten Inhil, Nadin terdiam. Hampir semua bangku kelas sudah ada menduduki.
Mama, bangkunya sudah penuh semua, kata Nadin kepada mamanya yang ikut mengantar.
Coba cari dulu, kata mamanya tenang.
Nadin pun berusaha mencari-cari bangku kosong. Ah, itu dia. Ada satu yang kosong, katanya gembira.
Sambil berlari, Nadin mendekati bangku kosong itu. Tapi, dari arah berlawanan, seorang murid lain datang dan memegang bangku itu. Mereka berdua saling pandang.
Ini bangkuku, kata Nadin.
Ini bangkuku. Aku duluan dapat, kata murid itu.
Perebutan bangku pun tak terelakkan. Mereka sampai saling dorong. Alamaaak!
Nadin yang anaknya sedikit manja langsung menangis. Hingga mamanya yang menunggu di dekat pintu datang menghampiri.
Mama, tempat duduk adek diambil sama kawan itu, ucap Nadin sambil menangis.
Mama Nadin hanya tersenyum dan berusaha membuat Nadin diam.
Kemudian ibu dari lawan Nadin itu datang menghampiri. Ternyata, kedua ibu itu saling kenal. Sahabatan malah. Hanya saja mereka sudah lama tidak berjumpa.
Jadilah peristiwa perebutan kursi itu menjadi ajang reuni mereka. Sedangkan kedua anak yang berkelahi tadi hanya bisa diam dan saling pandang.
Ini, Nadin, tempat duduknya. Nanti kamu duduk satu meja sama anak tante saja, ya, kata ibu itu sambil menaruhkan kursi baru untuk Nadin.
Melihat kursi baru yang didapatkannya, Nadin tersenyum. Kedua anak itu pun berteman karena ibu mereka ternyata bersahabat.(cr2)