Lina dan kenalan barunya, Rudi bertemu untuk pertama kalinya di sebuah restoran. Karena lapar, Lina langsung memesan nasi goreng dan jus. Lina juga menawarkan Rudi untuk memasan. Namun Rudi menolak.
"Enggaklah, Lin. Aku kenyang kali. Aku pesan air putih aja," ujar Rudi.
Padahal Rudi tidak memesan karena takut diminta untuk membayar.
Tak lama kemudian, nasi goreng Lina pun tersaji di meja di atas meja. Lina yang lapar, langsung menyantap nasi goreng yang lezat tersebut.
Basa-basi, Lina menawarkan Rudi untuk mencoba nasi goreng pesanannya. "Enak. Mau coba, Rud?" tawar Lina.
Tanpa pikir panjang, Rudi langsung mengiyakan. Ia pun mencoba dua sendok nasi goreng tersebut.
"Enak ya ternyata. Mau lagi lah, Lin," ujar Rudi. Lina pun kembali mendekatkan piring nasi gorengnya kepada Rudi. Tanpa sungkan, Rudi dengan lahap dan menikmati suapan demi suapan nasi goreng pesanan Lina.
"Nggak mau pesan aja satu lagi, Rud?" tanya Lina.
"Nggaklah. Ini aja. Aku nggak lapar kok," jawab Rudi sambil terus menyantap nasi goreng yang mulai tersisa setengah tersebut.
Dengan santainya bahkan Rudi memanggil pelayan. "Mba, minta satu sendok tambahan, ya," ujarnya.
Mendengar itu, Lina pun kesal. "Alamak...! Katanya nggak lapar, tapi kok minta sendok pula satu lagi," kata Lina.
"He, he, he... Daripada mubazir," timpal Rudi memberi alasan.
Karena menilai Rudi sebagai pria yang pelit dan nggak modal, Lina pun akhirnya pura-pura ke toilet. Namun, ternyata ia pergi ke kasir dan membayar semua pesanannya sekaligus menambah satu pesanan nasi goreng lagi untuk Rudi. Ia kemudian benar-benar pergi meninggalkan Rudi sendirian dengan rasa kesal.(azr)