JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Sama seperti perusahaan lain di seluruh dunia, Harley-Davidson tengah berjuang untuk menghadapi wabah coronavirus baru atau Covid-19. Hal tersebut terjadi karena rantai pasokan dan operasi sehari-harinya, kini telah terpengaruh juga.
Yang terbaru, pembuat sepeda motor asal Amerika Serikat (AS) itu menjelaskan dalam pengajuan peraturan bahwa bisnisnya telah menghadapi "gangguan" karena pandemi. Perusahaan juga mengingatkan para pekerjanya, bahwa dampak yang lebih besar atau situasi terburuk setelah wabah Covid-19, dapat terjadi tidak hanya dalam hal penjualan, tetapi juga menyangkut karyawan.
Namun, Harley-Davidson mengatakan terlalu dini untuk memperkirakan seberapa keras wabah Covid-19 akan memengaruhi operasinya. Meski begitu, dilansir dari AutoEvolution, Senin (30/3), mereka sedang berusaha keras bekerja sama dengan semua mitra untuk meminimalkan dampaknya.
"Kemampuan perusahaan untuk memasok dan menjual sepeda motor akan terpengaruh. Perusahaan tidak tahu berapa banyak karyawan yang mungkin terkena (dampak) Covid-19, atau berapa lama karyawan yang terkena dampak tidak dapat bekerja," kata Harley-Davidson.
Perusahaan juga menjelaskan dalam laporannya bahwa wabah coronavirus baru, selain mengganggu rantai pasokannya, menutup dealer, namun juga memperlambat investasi dalam penelitian dan pengembangan.
Selain itu, perusahaan juga mengatakan kalau beberapa pelanggan kredit ritel tidak dapat memenuhi kewajiban pinjaman mereka secara tepat waktu.
Akibatnya, Harley-Davidson telah memutuskan untuk menarik panduannya, hanya karena sangat tidak mungkin untuk merilis perkiraan pada titik ini.
"Perusahaan mengharapkan untuk memberikan pembaruan pada likuiditas, kondisi keuangan dan hasil operasi dalam rilis laba kuartal pertama dan pada panggilan konferensi terkait. Perusahaan terus percaya bahwa keseluruhan strategi bisnis dan peluang di masa depan tetap kuat, dan prioritasnya adalah kesehatan dan kesejahteraan karyawan, pemasok, dealer, dan pelanggan globalnya," catat Harley-Davidson.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi