KECAMATAN KABUN, KABUPATEN ROKAN HULU

21 Rumah dan 5 Fasum Diterjang Puting Beliung

Advertorial | Kamis, 27 Juli 2017 - 10:47 WIB

21 Rumah dan 5 Fasum Diterjang Puting Beliung
TERBALIK: Bangunan Koperasi Pintu Gading yang berada di Jalan Lintas Sumbar-Riau dekat gapura Desa Koto Masjid berpindah tempat sejauh 25 meter dari lokasi awal karena diterbangkan angin puting beliung, Rabu (26/7/2017). *4/mirshal/RIAU POS

(RIAUPOS.CO) - Angin kencang yang disertai hujan deras, Selasa malam (25/7) melanda dua desa di dua kabupaten di Riau. Yakni Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Kampar. Sedikitnya 22 rumah diketahui mengalami kerusakan. Kerusakan terparah itu berada di Desa Kesuma, Kecamatan Kabun, Kabupaten Rokan Hulu.   

Dari hasil pendataan yang dilakukan pihak Kecamatan Tandun, ada 20 unit rumah semipermanen milik warga yang mengalami rusak berat dan ringan. Selain kerusakan juga terjadi pada 4 unit fasilitas umum. Sedangkan di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII Koto Kampar, terdapat satu rumah warga yang mengalami rusak dan satu fasilitas umum.

 Namun dari kejadian ini tidak sampai merenggut korban jiwa, kendatipun pada malam kejadian itu warga sedang berada di dalam rumah.

  Pantauan Riau Pos di Desa Kesuma, Kecamatan Kabun, Kabupaten Rokan Hulu, Rabu (26/7) atap seng dari sejumlah rumah yang terbuat dari kayu terlihat lepas dan bertebaran di sekitar lokasi. Beberapa pohon di sekitar lokasi kejadian juga ikut tumbang akibat dihantam angin puting beliung pada Selasa malam itu.

 Akibat dari kejadian ini, pasokan arus listrik ke desa tersebut juga terputus. Hingga pukul 18.30 WIB, arus listrik di Desa ini masih dalam keadaan padam. Pihak PLN yang diharapkan masyarakat untuk segera memperbaiki juga belum terlihat turun ke lokasi.

Tim BPBD Rokan Hulu didampingi TNI dan Polri pasca kejadian langsung melakukan peninjauan langsung dan berkoordinasi dengan pihak desa. Saat di lokasi, tim melakukan pendataan rumah penduduk yang rusak dihantam angin puting beliung.

Kepala Pelaksana BPBD Rohul Aceng Herdiana ST MM menjawab Riau Pos, Rabu (26/7) menjelaskan, bencana alam puting beliung yang menghantam 20 rumah penduduk di Desa Bencah Kesuma Kecamatan Kabun, tidak ada korban jiwa. Hanya saja warga mengalami kerugian materil akibat sebagian bangunan rumah dan seng rusak akibat diterjang angin puting beliung.

‘’Tim BPBD, TNI dan Polri telah lakukan pendataan rumah penduduk yang rusak dan berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan. Dari pendataan, ada 20 unit rumah permanent dan terbuat dari kayu milik warga yang mengalami rusak atau 22 Kepala Keluarga dengan jumlah 88 jiwa,’’ tuturnya.

Selain rumah warga,  lanjutnya, terdapat 4 unit fasilitas umum (Fasum) yang rusak dihantam angin Putting Beliung dengan tidak menyebutkan Fasum yang rusak.

Aceng mengaku, pihaknya telah melakukan upaya untuk penetapan status kebencanaan terhadap puluhan rumah di Desa Bencah Kesuma yang  terkena dampak angin putting beliung.  ‘’Saat ini kita sedang lakukan harmonisasi dengan Bagian Hukum Setda Rohul terkait bencana alam yang terjadi untuk upaya penetapan status tanggap darurat. Kita belum  melakukan upaya untuk membantu warga yang rumahnya terkena dampak bencana, sebagaimana peraturan Kepala BNPB,’’ jelasnya.

Dikatakannya, BPBD Rohul telah lakukan koordinasi, melakukan upaya penetapan status terhadap kebencanaan tersebut, untuk membuka akses lain dalam meringankan beban masyarakat.

‘’Kalau belum ada penetapan status kebencanaan , kami dari BPBD Rohul belum bisa melakukan apa-apa dalam membantu meringan beban masyarakat yang rumahnya terkena dampak bencana angin puting beliung di Desa Bencah Kesuma,’’ terang Aceng.

Camat Kabun Anang Pradana Putra SSTP saat dihubungi Riau Pos tadi malam, mengaku, warga yang rumahnya rusak akibat dihantam angin putting beliung, sebagian ada yang menginap di rumah tetangga yang tidak terkena bencana alam tersebut.

Diakuinya, sebagian besar rumah warga yang rusak terkena hantaman Angin Puting Beliung, Selasa (25/7) harus bergelapan. Karena jaringan listrik banyak yang putus termasuk meteran listrik yang rusak.

‘’Rumah yang jaringan listriknya terputus, mereka meminta arus listrik ke rumah tetangga yang tidak terkena musibah alam untuk penerangan di malam hari. Karena sejak kejadian itu, pihak PLN belum datang untuk memperbaiki instalasi listrik yang rusak di rumah warga yang rumahnya terkena dampak bencana,’’ sebutnya.

Anang mengatakan, masyarakat yang rumahnya terkena dampak puting beliung, saat ini sangat membutuhkan perbaikan instalasi listrik.  ‘’Kabel listrik ada yang lepas dan KWH yang hancur akibat  tertarik. Pihak PLN sudah dihubungi belum datang. Tadi pagi hingga siang (Rabu,red), masyarakat bergotong royong membantu perbaikan sejumlah rumah warga yang rusak,’’ jelasnya.

Ditambahkannya, fasilitas umum (Fasum) yang rusak di Desa Bencah Kesuma, Kecamatan Kabun, di antaranya Kantor BUMDes Bencah Kesuma, sejumlah atap bagian depan terbang diseret angin putting Beliung,

Kemudian atap seng di bagian belakang Kantor Desa Bencah Kesuma rusak akibat tertimpa pohon. Kemudian sambungan seng kantor desa bagian depan rusak. Selanjutnya,  Pendopo Desa Bencah Kesuma, sebagian seng terbuka. Termasuk Unit Usaha dari BUM Desa Bencah Kesuma yakni Air Minum Isi Ulang, atap bagian depan terbuka diterjang angin putting beliung.

”Sejauh ini korban jiwa tidak ada. Hanya kerugian materil, terutama rumah yang rusak akibat disapu angin puting beliung. Untuk penerangan listrik, sebenanya pihak desa sudah mengubungi PLN Rayon Pasirpengaraian, tapi menjelang masuknya waktu magrib, pihak PLN belum datang untuk memperbaiki jaringan listrik yang terputus di rumah warga,’’ tambahnya.

Bersihkan Jalan Tertutup Pohon

Di tempat terpisah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) pasca kejadian langsung turun ke lokasi dan membersihkan jalan-jalan yang tertutup pohon serta membersihkan patahan gapura desa yang menutup sebagian jalan masuk desa.

Tidak hanya itu, puluhan jema’ah di Surau Suluk Syekh H Ja’afar Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar sudah dipindahkan ke Musala Darul Amalia di Simpang Lima, Desa Koto Masjid Rabu (26/7). Pemindahan ini akibat kerusakan di bagian atap dan plafon akibat angin puting beliung.

Dari pantauan, kesibukan tampak di surau yang berdiri sejak tahun 1999 ini.(*4/nto)

Laporan ENGKI PRIMA PUTRA, Pasirpengaraian









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook