(RIAUPOS.CO) - “Praannkkkk”. Suara mangkuk alumunium yang dibanting ke lantai memecah keheningan dalam rumah Romi (bukan nama sebenarnya) siang itu. Sang istri datang tergopoh-gopoh ke arah sumber suara.

Siang itu Romi pulang saat jam istrihat kantor. Ia langsung menuju meja makan dan membuka tudung saji. Alangkah kagetnya Romi karena tidak ada apa-apa di balik tudung saja. Tidak ada lauk pauk. Tidak ada sayur. Tidak juga sambal.

Romi yang sedang lapar menjadi cepat emosi. Ia pun membanting mangkok kosong ke lantai.

Istrinya Risma (bukan  nama sebenarnya) kaget dan menghampiri Romi.

“Kerja capek-capek di kantor. Aku sengaja pulang untuk isi perut dan isitrahat sebentar. Eh, malah tidak ada yang bisa dimakan. Kosong semua,” kata Romi dengan nada tinggi.

Melihat Romi yang sudah mengamuk, Risma tidak banyak berbicara. Ia hanya diam sambil mengembalikan mangkuk yang dibanting Romi.

Dengan suara yang pelan Risma menjelaskan kenapa dirinya hari itu tidak belanja ke pasar dan memasak. Bukan karena malas atau tidak diberi uang oleh suaminya.

‘’Tadi uangnya buat bayar arisan, Bang. Sekalian beli paket data. Facebook-nya nggak bisa tadi,’’ ujar Risma pelan. Alamaaak!

Mendengar jawaban istriya itu, Roni tercengang. Ia tak habis pikir istrinya akan lebih memilih membeli paket data daripada makanan.

Romi tak menyangka demi tetap bisa facebook-an, Risma mengabaikan tugasnya sebagai istri. Karena kesal, Romi pun meminta Risma menghapus facebook dari ponselnya.

Risma pun tak bisa berbuat apa-apa.

Memang sejak mengenal facebook, Risma sedikit mulai mengabaikan tugasnya sebagai istri.

Romi menyadari itu. Ia minta Risma untuk menghentikan tingkah konyolnya tersebut. Atau, ponsel yang digunakannya akan diambil dan disita Romi.

“Gara-gara facebook, bikin naik tensi,” ujarnya.(cr4)