TSUNAMI PANTAI ANYER

Diduga Pengaruh Erupsi Anak Krakatau

Advertorial | Minggu, 23 Desember 2018 - 08:20 WIB

Diduga Pengaruh Erupsi Anak Krakatau
(FOTO HUMAS BNPB/RMOL)

SERANG (RIAUPOS.CO) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membenarkan tsunami yang telah menerjang pantai Anyer, Banten sekitarnya, dan Lampung Selatan pada Sabtu (22/12) malam.

Sebelumnya BNPB menyatakan gelombang besar itu bukan tsunami. Namun hanya air pasang saat bulan purnama datang. 

"Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan secara resmi bahwa tsunami telah terjadi dan menerjang beberapa wilayah pantai di Selat Sunda, di antaranya di pantai di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Ahad (23/12) pagi.

Sutopo menyampaikan, terjangan tsunami itu terjadi pukul 21.27 WIB dan bukan dipicu oleh gempa bumi. Sebab, tidak terdeteksi adanya aktivitas tektonik. 

"Kemungkinan tsunami terjadi akibat longsor bawah laut karena pengaruh dari erupsi Gunung Anak Krakatau. Pada saat bersamaan terjadi gelombang pasang akibat pengaruh bulan purnama. Jadi ada kombinasi antara fenomena alam yaitu tsunami dan gelombang pasang," tutur Sutopo. 

Gelombang besar itu merujuk data BNPB hingga pukul 04.30 WIB tadi, telah menyebabkan  20 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, 2 orang hilang dan puluhan bangunan rusak akibat terjangan tsunami tersebut. 

"Data korban kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak di data," jelas Sutopo.(wid) 

Sumber: RMOL









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook