MELIHAT ANAK-ANAK TERJUN DARI JEMBATAN SIAK III

Dari Takut Menjadi Ketagihan

Advertorial | Rabu, 20 Maret 2019 - 09:58 WIB

Dari Takut Menjadi Ketagihan
TERJUN KE SUNGAI: Beberapa anak melihat temannya terjun ke Sungai Siak dari atas Jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah (Jembatan Siak III) Pekanbaru, belum lama ini. Untuk mengisi waktu luang sore hari, banyak anak-anak bermain di kawasan jembatan ini. EVAN GUNANZAR/RIAU POS

(RIAUPOS.CO) - Sekelompok anak-anak berkumpul di pinggir Jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah (Jembatan Siak III). Lalu, satu per satu terjun ke Sungai Siak. Pemandangan ini rutin dilihat sore hari. Dari yang awalnya takut, kini anak-anak itu ketagihan bermain uji nyali tersebut.

Puluhan anak-anak tampak sedang bermain-main sembari melompat dari tepi dermaga di bawah Jembatan Siak III, Jumat (15/3). Mereka beramai-ramai menceburkan diri ke Sungai Siak. bergantian mereka melemparkan temannya ke air sungai berwarna cokelat ini.

Beberapa saat kemudian dari atas jembatan terlihat sekumpulan remaja usia belasan tahun tengah melihat-lihat ke arah sungai. Tak beberapa lama, salah satu dari mereka menceburkan diri ke sungai dari jembatan setinggi kira-kira sebelas meter tersebut. Disusul yang lainnya, mereka melompat dari atas jembatan secara bergantian.

Mereka memakai pakaian lengkap kaus lengan pendek dan celana pendek. Ada juga yang hanya memakai baju lengan pendek dan celana dalam. Sekitar belasan anak-anak usia remaja turut serta dalam aksi memacu adrenalin tersebut.

Byurrr...B adan salah seorang anak tenggelam beberapa saat kemudian muncul kembali ke permukaan. Anak tersebut memandang ke atas jembatan dan meneriaki rekan-rekannya untuk segera terjun. Setelah itu, ia berenang ke tepi dermaga, lalu memanjat kerangka jembatan dari samping untuk sampai ke atas jembatan dengan cepat sebelum akhirya melompat lagi ke sungai.

Salah satu remaja yang terjun dari Jembatan Siak III, Saputra (19), mengaku tidak merasakan takut sama sekali ketika terjun dari ketinggian belasan meter tersebut. Ia mengatakan jika untuk pertama kalinya terasa sedikit menakutkan. Setelah mencoba, ia menjadi ketagihan.

“Enak rasanya. Kalau dibilang takut sih nggak juga kak. Kalau baru pertama-tama iya rasanya agak takut. Sekarang malah ketagihan,” ujarnya.

Menurut remaja kelas tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini, ia dan teman-temannya melompat dari jembatan setiap hari antara jam lima sore sampai jam enam sore. Saputra mengaku jika kegiatan mereka tidak diketahui oleh orang tua. “Ya kalau orang tua saya tahu, pasti tidak dibolehkan lah,” ungkapnya.

Kendati demikian ia tidak menampik jika pernah ketahuan oleh orang tuanya. Ketika dimarahi ia bercerita hanya berdiam diri mendengarkan dengan baik petuah-petuah dari ibunya. “Ibu saya bilang, ‘Mau mati ya kau’, tapi saya diam aja,” kata Saputra menirukan suara ibunya.

Saputra mengatakan, waktu terbaik untuk terjun dari jembatan adalah saat air naik atau pasang. Karena pada saat itu bisa meminimalisir risiko terkena benda-benda tak diinginkan seperti kayu dan lainnya.

“Pas air naik itu yang paling asyik. Kalau air surut, loncatnya harus dari tengah jembatan. Kalau dari tepi bahaya, terlalu dangkal, nanti bisa kena kayu,” ungkapnya.

Saputra pertama kali melompat dari jembatan ketika kelas dua SMP, saat ia berumur 15 tahun. Tapi ia juga mengatakan saat ini sudah ada yang berani melompat meski umurnya baru tujuh tahun. Awal mulanya mereka hanya bermain-main di dermaga atau melompat ke air dari kapal-kapal yang di Sungai Siak.

Beberapa pengunjung yang menikmati sore di bawah Jembatan Siak III terlihat menikmati pertunjukan gratis tersebut. Ada yang memegang gawainya untuk sekadar memotret ada juga yang memvideokan aksi anak-anak tersebut.

Salah seorang penonton Arianda mengaku, kerap membawa anak-anaknya untuk berjalan-jalan saat sore hari di tempat ini. Ia merasa takjub dengan keberanian anak-anak untuk terjun dari ketinggian.

“Asyik juga dilihat, meski pun berbahaya,” ujar Arianda.(*2)

Laporan MARIO KISSAZ, Rumbai









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook