PEKANBARU(RIAUPOS.CO)-Tektur tanah yang tidak stabil menjadi kendala dan Pekerjaan Rumah (PR) bagi pemerintahan Provinsi dan kalangan DPRD Riau untuk memperbaiki Jalan Yosudarso di Kecamatan Rumbai .
Kondisi tanah tersebut sangat berpengaruh untuk memperbaiki jalan karena memerlukan anggaran yang besar. Bukan hanya itu persoalan kewenangan juga menjadi salah satu masalah perbaikan jalan tersebut.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi D DPRD Riau Hardianto. menurutnya, jika dibangun jalan seperti pada umumnya, dengan kondisi tanah yang labil seperti itu kontruksinya tidak akan bertahan lama. Sehingga tidak ada jalan lain untuk menahan jalan agar tidak turun harus membuat turap lebih dulu.
"Untuk pembangunan turap itu sudah kami bicarakan dengan dinas terkait ketika hearing. Tapi kemudian timbul pertanyaan, ketika dibangun turap tersebut apakah menjadi kewenangan pusat melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) atau kewenangan Provinsi Riau," ujarnya
Kata Hardianto, jika pembangunan turap bisa ditangani menggunakan APBD Riau, kemungkinan besar dalam APBD Perubahan 2016 akan dirancang Detail Engineering Desain (DED)nya. Sehingga pada 2017 sudah dapat dilakukan pembangunan.
"Ini setiap tahun Jalan Yos Sudarso selalu menjadi PR kita. Seharusnya sudah selesai persoalan ini. Seharusnya kita saat ini berbicara dan merubah paradigma berpikir dan bekerja. Bahwa bekerja saat ini
orientasinya untuk jangka waktu ke depan," katanya.
Ke depan, terangnya, Komisi D yang membidangi infrastruktur dan pembangunan berencana mengajak hearing pihak BWS untuk berbicara terkait beberapa materi. Diantaranya membicarakan mengenai empat sungai besar yang ada di Riau. Terutama Sungai Siak yang berada di bawah kementerian. Kemudian juga berbicara mengenai hal teknis lain terutama masalah turap Jalan Yos Sudarso.
"Untuk persoalan file slab yang rencananya akan dilakukan di Jalan Yos Sudarso kami tidak begitu menyarankan.Pasalnya akan menelan biaya yang cukup besar. Dimana dana yang dibutuhkan sangat besar, butuh dana diatas Rp 150 miliar hanya untuk beberapa kilometer jalan," tutupnya
Laporan: Doni Afrianto
Editor: Yudi Waldi