Bupati Dukung Sosialisasi Penghapusan Merkuri PESK

Advertorial | Kamis, 14 November 2019 - 12:26 WIB

Bupati Dukung Sosialisasi Penghapusan Merkuri PESK
ikuti Sosialisasi: Bupati Kuansing Drs H Mursini MSi mengikuti sosialisasi Program Penurunan dan Penghapusan Merkuri di Sektor Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) di Hotel Pangeran Pekanbaru, Rabu (13/11/2019). (humas pemkab kuansing for riau pos)

KUANTANSINGINGI (RIAUPOS.CO) -- Bupati Kuansing, Drs H Mursini MSi membuka secara resmi sosialisasi Program Penurunan dan Penghapusan Merkuri disektor Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) di Pekanbaru, Rabu (13/11). Mursini mengucapkan terimakasih beberapa pihak seperti UNDP, BPPT, KLHK dan KESDM.

"Saya atas nama pemerintah Kabupaten Kuansing mengucapkan terimakasih atas ditetapkannya  Desa Logas dan Logas Hilir sebagai Lokasi Proyek Gold Ismia  yang nanti akan dibiayai UNDP. Harapan kami, ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama penambang kecil," ujar Mursini.

Secara teknologi, pengolahan tambang emas akan dibantu  BPPT selama lima tahun ke depan. "Nanti kita dibantu. Ini harus didukung bersama. Program ini dirancang sampai 2023. Kepada UNDP kami berharap, mengingat terbatasnya APBD kiranya dapat membantu program lain yang dapat menyejahterakan masyarakat," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, nampak hadir, dari KLHK RI Direktur Dirjen Pengolahan Sampah Limbah B3,  Direktur Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Mineral BPPT, Direktur Teknik dan Lingkungan Minerba Kementerian ESDM RI, dari UNP dan Kepala OPD tingkat Provinsi Riau.

Sedangkan dari Kuansing, nampak hadir Plt Kadis Lingkungan Hidup Drs Rustam, Kadis Kopindagrin Drs Azhar, Kadis Kesehatan dr Reza Jcahyadi,  Plt Kadis Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Drs Napisman, Plt Kadis PMPTSPTK Mardansyah dan Kepala LPPM UNRI, Camat Singingi, Kades Logas d Logas Hilir dan prangkat serta Kelompok Penambang Emas kedua desa.

Plt Kadis DLH, Drs Rustam mengatakan, sosialisasi penting dilaksanakan, selain untuk memberikan pengetahuan baru, masyarakat juga bisa memahami betapa bahaya efek dari merkuri tersebut terhadap manusia dan ekosistem.

"Ini keuntungan besar bagi kita. Apalagi kami melihat narasumber yang memang ahli seperti, Baiq Dewi dari Project Manager Gold Ismia-UNDP,  Ahmad Syauki dari Kementerian ESDM,  Jelsi dari Kemenkes dan Widi Brotonegoro dari BPPT," ujarnya.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook