SIAK (RIAUPOS.CO) -- Geli dan lucu. Begitulah yang dirasakan legislator DPRD Siak begitu mendengar Kemenkumhan RI tidak memiliki anggaran membangun rutan atau lapas untuk Siak. Seharusnya dengan kontribusi Negeri Istana bagi bangsa dan negara, pembangunan untuk Siak menjadi salah satu prioritas dengan kondisi sekarang.
Sayangnya, sudah berjalan beberapa tahun, namun pihak Kemenkumham melalui Kanwilkumham Riau belum kunjung membangun areal dimaksud. Karena persoalan jelas yang dilihat sekarang kapasitas rutan sudah benar-benar kelebihan. Dari 200-an kapasitas, sekarang dihuni 600-an warga binaan. “Sudah tidak layak dan sebaiknya sudah jadi perhatian dari kemarin-kemarin. Seharusnya ini jadi prioritas untuk dibangun pula segera,” katanya.
Selain berharap pusat, khususnya Kemenkumham RI agar dapat memprioritaskan Siak. Karena dijelaskannya, kabupaten ini sudah berkontribusi bagi negara ini. Sehingga sudah seharusnya didukung.
“Misalnya memang tidak ada anggaran, sampaikanlah ke Presiden. Harus disampaikan dan ini prioritas karena kebakaran dan kerusuhan,” harapnya.
Kontribusi besar Siak bagi bangsa dan negara di mana pada zaman kemerdekaan, sebesar 13 juta golden atau ribuan triliun diserahkan Sultan Siak sebagai bantuan kepada negara ketika itu. Sehingga dapat dijadikan modal kemerdekaan NKRI. Ditambah dengan lahan yang sudah dihibahkan, menurutnya sudah sepatutnya dapat dikonsep dengan baik oleh pemerintah pusat untuk segera dibangun.
“Rutan kita ini (yang ada sekarang, red) di tengah kota memang. Jadi rencana lokasi pemindahan antara perbatasan Mempura dan Dayun itu sangat representatif,” bebernya. Selain itu, lanjut Sujarwo, perihal lokasi lahan 5 hektare yang dihibahkan juga berada di sekitar Mapolres Siak. Sehinigga dinilai sangat strategis dari sisi pengamanan. “Lebih strategis dan tentu dukungan pengamanan lebih baik karena berdekatan Mapolres,” ungkapnya.(egp/adv)
Editor: Eko Faizin