650 PENYELENGGARA MENGANTONGI IZIN

Jamaah Umrah Naik, Problem Melonjak

Advertorial | Sabtu, 09 Januari 2016 - 09:31 WIB

Jamaah Umrah Naik, Problem Melonjak
ilustrasi - internet

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ada peningkatan tren penyelenggaraan umrah dan persoalannya. Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Dirjen PHU Kemenag) Abdul Djamil dalam acara penyelenggaraan kick-off rencana aksi pelaksanaan program inovasi yang melayani dan berkelanjutan haji dan umrah di Jakarta, Jumat (8/1).

Djamil menyebutkan, tren untuk penyelenggaraan umrah terus meningkat. Sedikitnya 100 ribu jamaah berangkat setiap bulan. Tentunya, peningkatan jumlah jamaah tidak sedikit meningkatnya pula persoalan yang terjadi.

“Pada penyelenggaraan pada 2016 ini populasinya bisa menembus 1 juta jamaah per musim. Dengan jumlah penyelenggara yang mengantongi izin sebanyak 650, mereka kami tuntut untuk melaksanakan tugasnya dengan profesional,” ujar Djamil.

Dia menegaskan, jika penyelenggara mengantongi izin yang bermasalah dan tidak profesional, ia berjanji akan mencabut izinnya. Karena, market umrah itu potensional, sehingga tidak memanfaatkan masyarakat untuk meraup keuntungan semata.

“Jika kelemahan mereka dimanfaatkan untuk keuntungan, maka akan berhadapan dengan saya,” tegasnya.

Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Muhajirin Yanis mengatakan, permasalahan umrah semakin membuat geram kawan-kawan di Ditjen PHU. Pasalnya, banyak ditemukan penyelenggara umrah memberikan pelayanan tidak sesuai dengan perjanjian dengan jamaah umrah. Sehingga beberapa kasus banyak memanfaatkan kelemahan jamaah umrah yang rata-rata dari pedesaan.

Dia mengungkapkan, beberapa hari lalu, Tim Khusus Penegakan Hukum (Timsusgakum) menemukan 63 jamaah umrah tidak bisa kembali ke Tanah Air. Tidak hanya itu, beberapa kasus yang sama ditemukan di Tanah Air.

“Mereka dari travel tak berizin PT Arroyan yang bekerja sama dengan travel berizin PT Citra Mulia. Tim sudah memanggil travelnya untuk bertanggung jawab dan berkomitmen untuk segera memulangkan. Secara bertahap mereka sudah dipulangkan,” ujar Muhajirin.

Selanjutnya, kata dia, pihaknya akan melaksanakan pengawasan di bandara. Salah satunya dengan menempatkan posko tim pengawasan.(nas/cr1/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook