PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Riau memiliki perkebunan kelapa terluas di Indonesia. Dari luas perkebunan kelapa nasional yang diasumsikan mencapai 3.544.002 hektare, sebanyak 514.167 hektare ada di Bumi Lancang KuningHanya saja potensi besar ini belum sepenuhnya tergarap maksimal yang berujung kepada kesejahteraan petaninya.
Data dari Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Holtikultura Riau pada 2015, dari 514.167 hektare itu, 434.536 hektare di antaranya berada di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Itu pula sebabnya Inhil didaulat jadi tuan rumah iven Festival Kelapa Internasional (FKI) 2017 yang digelar Sabtu (9/9) di Tembilahan. Pemprov Riau berharap iven ini menjadi sebuah momentum dan membuka mata dunia. Demikian juga kesadaran masyarakat Inhil sendiri dengan potensinya yang begitu besar di sektor perkelapaan.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Holtikultura Riau Ferry HC dari berbagai sisi, kelapa bisa mengangkat perekonomian masyarakat.
“Jumlah petani yang bisa bekerja dari luasan lahan kelapa di Riau mencapai 208.065, di mana 97 persennya adalah perkebunan rakyat,” ujarnya.
Potensi perkelapaan sekarang memang diakuinya menjadi perkembangan komoditi dunia. Inhil posisinya berdasarkan klaim pemerintah menjadi yang terluas di dunia, di Indonesia tentu juga demikian, dan Sulawesi yang kedua. Beberapa persoalan yang dihadapi, membuat harga kelapa turun karena komoditas ini berpengaruh terhadap inklusi air asin. Pasang surut air tipe A di Inhil menurut Ferry perlu penanganan secara bersama-sama. Agar manajemen tata air tertutup minimal bersama-sama. Sehingga peluang inklusi air asin itu sendiri bisa ditangani. Kelapa Inhil sudah tiga generasi turun-temurun. Persoalan lain yang dihadapi juga peralihan kelapa ke sawit.