Menjadi Ketua DPRD Siak bagi H Azmi SE adalah bonus dari Allah. Sebab untuk duduk kembali menjadi anggota DPRD Siak periode kedua sangat berliku.
(RIAUPOS.CO) -- “INI adalah jawaban atas doa-doa ibu saya dan istri yang selalu mendampingi langkah saya,” ucap Azmi di ruang kerjanya, Kantor DPRD Siak.
Menurutnya, dia tidak pernah membayangkan akan duduk dan berada di ruangan yang ditempatinya sekarang. Panjang perjalanan dan ada kisah-kisah yang harus dilalui untuk bisa sampai di sini.
“Ayah saya H Ahmad Yatim, yang mendorong dan memberikan motivasi agar saya terjun ke dunia politik. Dia mau setelah selesai kuliah anaknya menjadi orang di mana pun mengabdi,” ungkapnya.
Sebagai pengurus Partai Golkar, ayah dan keluarga juga rata-rata anggota DPRD, baik provinsi maupun kabupaten/kota, terus memberikan dukungan penuh. Tapi sebelumnya, disebutkan ayah memintanya menjadi khatib Salat Jumat. Ayah mengatakan, kalau mau jadi pemimpin engkau harus bisa khutbah pada hari Jumat.
“Saya meminta kepada pengurus masjid agar saya yang menjadi khatib Salat Jumat. Dengan senang hati pengutus masjid memberikan saya kesempatan,” ucapnya.
Usai khutbah, bukan main kagetnya Azmi, ketika ayahnya memeluk dan menciumnya. “Ayah saya menangis dan memeluk saya. Dia mengaku bangga atas capaian saya itu,” ujar Azmi.
Pada 2006-2007 lalu, Azmi yang asli Kecamatan Pusako, saat itu Pusako masih desa pemekaran dari Kecamatan Bungaraya diminta sang ayah bernama H Ahmad Yatim untuk ikut sebagai kandidat pemilihan kepala kampung. Dengan harapan kalau dia duduk sabagai kepala kampung, dapat mengembangkan kampung menjadi kecamatan.
“Kenapa saya maju karena baru dimekarkan dan saya ketua pemekaran. Dibanding induknya Bungaraya, Pusako masih sangat tertinggal, dan membuka Pusako atas izin Sultan Siak,” jelasnya.
Namun sayang, Azmi kalah dari empat peserta, petahana menang hanya selisih dua suara dari Azmi. Selanjutnya pada 2009 dia bertarung sebagai kandidat dari Partai Golkar untuk dapil satu Siak. Sang ayah yang ingin anaknya sukses di dunia politik mendukung secara penuh, baik material, spiritual, dan moril.
Saat itu Azmi masih pengangguran, semangat ayah agar anaknya maju membuat Azmi semakin termotivasi dan sangat semangat. Namun itu tidak cukup, Azmi kalah. Ayah tidak memperlihatkan kesedihannya, malah sebaliknya terus memotivasi dan meyakinkan bahwa perjuangan tidak boleh berhenti sampai meraih keberhasilan itu sendiri.
Pada 2010 ayah berpulang, namun samangat yang disemainya semakin lama semakin tumbuh dan membesar dan tak terkendali. Kesempatan kedua pada 2014. Azmi maju lagi dan duduk menjadi anggota DPRD Siak. Itu berkat doa panjang ibu, yang menginginkan anaknya menjadi yang terbaik. Sebelum dilantik Azmi ziarah ke makam sang ayah yang dulu pensiunan Dinas Pariwisata golongan II B. Ibunya Khozimah selalu merestui apa yang Azmi perbuat.
Bahkan periode kedua ini, saat Azmi dilantik menjadi anggota DPRD Siak, sang ibu tetap bermunajat kepada Allah. Demikian juga saat dilantik menjadi ketua DPRD Siak. Terpilih kembali menjadi anggota DPRD Siak saja bagi Azmi merupakan anugerah yang tak terhingga dari Allah. Apalagi menjadi ketua DPRD seperti ini. Baginya ini adalah bonus dari Allah.
“Sebelum dipanggil untuk dilantik, saya salam dan peluk cium ibu saya. Dia yang mewakili ayah saya yang bisa melihat langsung anaknya menjadi ketua DPRD,” ucapnya.
Politikus Golkar itu resmi menjabat sebagai Ketua DPRD Siak setelah diambil sumpah dan janji pada paripurna di DPRD Siak, Senin (30/9). Wakilnya Fairus dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) dan Androy Aderianda dari Gerindra.
Ketua DPRD Siak sementara, Zulkifli yang memimpin sidang mengatakan terhitung 23 September 2019 lalu telah diumumkan dalam Rapat Paripurna Dewan nama-nama calon pimpinan definitif DPRD Kabupaten Siak masa Jabatan 2019-2024.
“Terima kasih kepada semua pihak baik eksekutif maupun rekan-rekan dewan atas kerja samanya telah membantu kelancaran tugas kami sebagai pimpinan sementara DPRD Kabupaten Siak,” ujar Zulkifli.(ADV)
Laporan MONANG LUBIS, Siak