“Soal optimis, perbankan tetap optimis. Apalgi asumsi APBN perekonomian diprediksi tumbuh 5,3 persen,” ujarnya.
Prediksi di rata-rata perbankan target kredit malah tumbuh 15 persen. Begitu juga sektor funding juga prediksi pertumbuhan kreditnya mencapai 15 persen.
“Artinya optimismenya melebihi APBN malah,” ujarnya lagi.
Usai paparan materi dilanjutkan dengan diskusi yang juga berlangsung hangat. Berbagai pertanyaan kritis dari para Pemred se-RPG dijawab santai oleh Dirut BRK itu. Misalnya mengapa di BRK budaya nepotisme lewat titipan ini titipan itu masih kental hingga sekarang. Hingga benarkah isu bahwa BRK sebenarnya banyak untung dengan ‘tidak berkeringat’ seperti menaruhkan dana di Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
“Saya tak mau mengkaji budaya yang sudah lalu. Ke depan saya sudah menerapkan bahwa setiap bidang dikawal oleh mereka yang punya kompetensi. Jadi bukan lagi SDM itu diletak di situ karena rekomendasi kepala ini atau itu,” ujarnya.