DARI DISKUSI FORUM PEMRED RPG II BERSAMA RIAU KEPRI

Bertekad Wujudkan Bank Kepri Riau Syariah

Advertorial | Rabu, 02 Desember 2015 - 11:07 WIB

Bertekad Wujudkan Bank Kepri Riau Syariah
Direktur Utama Bank Riau Kepri Irvandi Gustari (kanan) menjadi narasumber dalam Forum Pemred RPG yang dimoderatori Pemred Riau Pos Asmawi Ibrahim di Hotel Harmoni One, Batam, pekan lalu.

Ia berbagi pengalaman soal perbankan di Kepri. Sebagai provinsi, lanjutnya, Kepri merupakan garda depan perekonomian regional yang berbatasan dengan Singapura. Ada Batam dengan free trade zone-nya. Ada Tanjungpinang, Tanjungbalai Karimun, Kepulauan Anambas, Bintan, Lingga, Natuna dengan segala potensinya.

Apalagi adanya potensi ekonomi bagi penetapan daerah Batam, Bintan, dan Karimun sebagai kawasan ekonomi khusus. Pembentukan KEK ini diharapkan dapat menarik para investor untuk melakukan kegiatan investasinya di pulau BBK. Adanya kegiatan investasi tersebut merupakan dampak ekonomis bagi pemerintah daerah setempat dan bagi masyarakat di sekitarnya. Potensi ekonomi yang diharapkan sejalan dengan daerah Batam yang sudah eksis selama ini yang menjalankan kegiatan Free Trade Zone.

Kota Batam, lanjutnya lagi, memiliki potensi maupun kemampuan aktual untuk memberi kontribusi terhadap kemajuan ekonomi nasional maupun daerah sekitarnya. Posisinya yang sangat dekat dengan negara industri baru Singapura, membuat kawasan ini sangat berpotensi untuk menampung luapan ekonomi dari negara pulau yang sudah tergolong maju tersebut. Nilai ekonomis kawasan ini sudah tak terbantahkan sejak dikembangkan secara terencana oleh pemerintah. Sampai dengan Desember 2013 saja (dua tahun lalu), nilai ekspor nonmigas Batam adalah 9.36 juta  dolar AS serta Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak 7.28 miliar dolar AS.

Namun yang mengusik pikiran orang nomor satu di Provinsi Kepri HM Sani adalah mengapa Kepri belum punya bank daerah sendiri yang berpusat di Kepri. Tekad mewujudkan itu sudah bulat di hati HM Sani. Bahkan kalau perlu harus beli bank lain (ambil alih) adalah satu-satunya jalan akan tetap ditempuh. Beberapa upaya penjajakan pun telah ditempuh sang gubernur. Beruntung sebelum terjadi deal Gubernur Kepri ini bertemu dan berdiskusi dengan Dirut BRK.

“Intinya kalau membeli bank tentulah bukan sisi baik bank itu saja. Sisi lain seperti NPL atau kredit macet, utang dengan pihak ketiga dan sebagainya tentu jadi tanggungan pembeli dan ini tentunya tidak mudah. Apalagi kita tidak mengenal luar dalam bank itu,” ujar Irvandi.

Lewat diskusi intens kedua orang ini kemudian lahirlah gagasan untuk mewujudkan Bank Kepri Riau Syariah yang berpusat di Kepri. Caranya adalah dengan melakukan spin of (pemisahan) Bank Riau Kepri Syariah yang saat ini menjadi unit bisnis di BRK menjadi perusahaan sendiri berbadan hukum PT.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook