Pengaruh Intrusi Air Laut di Desa Bantan Air, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau

Citizen Jurnalis | Selasa, 01 November 2022 - 10:58 WIB

Pengaruh Intrusi Air Laut di Desa Bantan Air, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau
AINUN (Mahasiswa Teknik Geologi Angkatan 2018) (ISTIMEWA)

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Intrusi air laut adalah proses penyusupan atau masuknya air laut di bawah permukaan tanah melalui akuifer di daratan ataupun daerah pantai. Adanya intrusi air laut ini merupakan permasalahan pada pemanfaatan air bawah tanah di daerah pantai, karena berakibat langsung pada mutu air bawah tanah. Air bawah tanah yang sebelumnya layak digunakan untuk air minum dan air bersih, karena adanya intrusi air laut maka terjadi degradasi mutu sehingga tidak layak lagi digunakan untuk air minum.

Desa Bantan Air merupakan salah satu desa di Pulau Bengkalis yang terletak tidak jauh dari pesisir utara pantai yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Desa Bantan Air mengalami permasalahan ketersediaan air bersih dan kualitas air tanah yang kurang baik. Desa ini memiliki kondisi hidrogeologi daerah rawa yang dipengaruhi oleh aktivitas pasang surut air laut, sehingga kemungkinan adanya intrusi air laut ini dapat menyebabkan air tanah di desa ini menjadi payau atau bahkan asin.


Desa Bantan Air telah mengalami intrusi air laut dengan tingkat pengaruh air asin kecil sampai cukup besar. Intrusi air laut di Desa Bantan Air disebabkan beberapa faktor di antaranya sebagai berikut.

Pertama, Desa Bantan Air berbatasan langsung dengan pantai sehingga dipengaruhi aktivitas pasang surut air laut yang memudahkan proses masuknya air laut ke dalam air tanah.

Kedua, kemungkinan karena adanya parit-parit di Desa Bantan Air yang juga dipengaruhi pasang surut air laut.

Ketiga, Desa Bantan Air berada pada daerah gambut yang menyebabkan kualitas air tanah buruk, ditambah lagi adanya pemanfaatan lahan pertanian berupa sawah yang cukup luas, perkebunan, aktivitas masyarakat dan juga penggunaan air tanah yang berlebihan, sehingga membuat daerah tersebut tidak mengalami bidang resapan, mengakibatkan air hujan terimbas langsung ke sungai dan laut.

Keempat, penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan juga dapat merusak kemampuan tanah dalam menyerap air hujan.

Adapun saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Bantan Air yaitu sebaiknya masyarakat Desa Bantan Air tidak lagi memanfaatkan air sumur gali untuk keperluan sehari-hari karena sebagian besar air tidak layak konsumsi dan tidak layak digunakan untuk mandi ataupun mencuci, sehingga diharapkan pemerintah setempat untuk memberikan sumber air bersih seperti air PDAM yang memadai untuk memenuhi keperluan air bersih.(c)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook