Chatbot AI untuk Pencarian sedang Digarap Google, Ini Kata Bosnya

Teknologi | Minggu, 23 April 2023 - 13:53 WIB

Chatbot AI untuk Pencarian sedang Digarap Google, Ini Kata Bosnya
Ilustrasi, AI. (GIZMICHINA)

CALIFORNIA (RIAUPOS.CO) - Google Search telah menjadi kekuatan dominan di pasar mesin pencari. Namun kini, "zona nyaman" Google di teknologi mesin pencari tampaknya mulai terganggu dengan kemunculan chatbot AI (Artificial Intelligence) seperti ChatGPT.

Dikerjakan oleh perusahaan teknologi rintisan yang bahkan tidak seujung kuku kekuatan Google, ChatGPT dinilai sukses menciptakan ancaman baru bagi raksasa teknologi tersebut. Dengan Microsoft yang telah memasukkan obrolan AI ke dalam mesin pencari Bing-nya, Google memiliki beberapa hal yang harus dilakukan.


Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, CEO Google Sundar Pichai mengkonfirmasi bahwa chatbot Google Search AI sedang dalam pengerjaan. Selama wawancara dengan The Wall Street Journal, Pichai mengonfirmasi pengembangan chatbot AI Search, yang menyatakan bahwa pengguna benar-benar dapat mengajukan pertanyaan dan terlibat dengan model pembelajaran bahasa dalam konteks pencarian.

Namun, Pichai menahan diri untuk memberikan informasi lebih lanjut. Seperti jadwal peluncuran atau apakah chatbot ini akan didasarkan pada Google Bard, yang memulai debutnya pada bulan Maret lalu.

“Apakah orang dapat mengajukan pertanyaan ke Google dan terlibat dengan LLM (Language Learning Models) dalam konteks pencarian? Tentu saja,” sebut Pichai dilansir via AndroidAuthority.

Diburu waktu, dengan kehadiran ChatGPT memang membuat Google seolah ketinggalan zaman dalam hal chatbot AI. Bard, platform AI generatif bikinan Google belum sepenuhnya dapat diakses oleh publik dan menempatkannya di belakang ChatGPT.

Microsoft telah memasukkan obrolan AI ke dalam mesin pencarinya sendiri yakni Bing yang selama ini dianggap underdog dan selalu kalah dibandingkan Google Search. Dengan kata lain, Google perlu bergerak cepat untuk mengikutinya.

Sebagai informasi, aliran pendapatan utama Google, yakni Google Search menghasilkan USD 162 miliar atau berkisar Rp 2,4 kuadriliun pada tahun 2021. Kehilangan pangsa pasar karena chatbot AI atau bahkan Bing, yang sering menjadi bahan ejekan, dapat menimbulkan konsekuensi keuangan yang parah bagi perusahaan.

Pengembangan chatbot Google Search AI sangat penting untuk mengatasi tantangan ini, menjadikannya salah satu ancaman paling signifikan yang pernah dihadapi Google dalam sejarahnya. Menarik untuk menunggu seperti apa langkah Google selanjutnya.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook