GAWAI

Parlemen UE Sahkan Aturan Ponsel yang Dijual di Eropa Wajib Bisa Lepas Baterai

Teknologi | Selasa, 20 Juni 2023 - 03:04 WIB

Parlemen UE Sahkan Aturan Ponsel yang Dijual di Eropa Wajib Bisa Lepas Baterai
Mulai 2027, UE wajibkan desain smartphone memiliki baterai yang mudah dibongkar dan dipasang sendiri oleh pengguna, desain yang kita kenal 10 tahun lalu. (ZDNET)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sepuluh tahun lalu, kita masih bisa menggunakan ponsel dengan baterai yang bisa dilepas atau diganti. Saat itu, baterai cadangan juga dijual di toko-toko sebagai aksesori atau spare part yang bisa diganti sendiri oleh pengguna.

Namun, dengan hadirnya iPhone, semuanya berubah. Apple menetapkan aturan yang benar-benar baru untuk segmen tersebut dengan membuat smartphone dengan sistem baterai tanam atau dikenal dengan istilah unibody.


Konsep ponsel pintar demikian membuat baterai jadi tidak bisa dilepas dengan mudah oleh pengguna. Jika terjadi kerusakan atau ada keperluan dengan sektor baterai, pengguna harus pergi ke pusat layanan untuk dibuka oleh teknisi khusus.

Hal ini jelas merepotkan pengguna jika baterai mereka suatu saat bermasalah dan perlu dilakukan penggantian. Tidak bisa dilakukan seorang diri. Harus oleh teknisi.

Namun, kembalinya baterai yang dapat dilepas mungkin sedang dalam perjalanan. Hal ini setelah legislator Eropa mengerjakan regulasi di bidang produk teknologi, dan dikabarkan sukses dengan rencana baru mereka.

Sebagai bagian dari program hak perbaikan yang lebih luas, legislator di Uni Eropa (UE) akan memaksa produsen smartphone untuk mengembalikan ponsel dengan konsep baterai yang dapat diganti.

Artinya, perangkat perlu dibangun sedemikian rupa sehingga tidak diperlukan alat atau keterampilan khusus untuk mengganti baterainya. Kabar baiknya lagi, keputusan ini hampir diterima dengan suara bulat di Parlemen Eropa.

Lebih tepatnya, itu adalah keputusan yang melarang penggunaan bahan perekat dalam menyambung komponen. Ini secara otomatis akan membuat perbaikan lebih mudah.

Selain berdampak langsung kepada pengguna, hal ini tentunya akan berdampak pada lingkungan juga karena lebih sedikit perangkat yang akan dibuang hanya karena sumber energi yang habis. Namun aturan ini tampaknya akan mendapat tentangan dari para produsen smartphone.

Selain itu, tidak hanya untuk smartphone, aturan ini juga akan berkenaan dengan perangkat portable lainnya. Kamera dan tablet juga akan kena aturan ini dan diwajibkan untuk memiliki desain yang baterainya bisa dibongkar dan dipasang dengan mudah.

Anggota Parlemen Eropa sangat mendukung aturan baru tersebut, dengan 587 suara mendukung, hanya sembilan menentang, dan 20 abstain. Adapun langkah selanjutnya, Dewan Eropa "sekarang harus secara resmi mendukung teks tersebut sebelum dipublikasikan di Jurnal Resmi UE segera setelah itu dan mulai berlaku."

Menurut Android Authority, Undang-undang tersebut mulai berlaku pada awal tahun 2027, tetapi UE dapat menundanya jika produsen menunjukkan bahwa mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk mematuhinya.

Mengingat hanya UE yang membuat peraturan semacam ini, patut dipertanyakan bagaimana mereka akan menanggapi keputusan ini. Sebab mengembalikan teknologi produksi ke level 10 tahun lalu jelas akan sangat sulit.

Meski demikian, untuk menyesuaikan rencana dan fasilitas produksi mereka dengan keputusan ini, tampaknya produsen akan punya cukup waktu.  Artinya, kita kemungkinan akan menggunakan ponsel seperti yang kita kenal dulu

Setidaknya untuk empat tahun lagi. Seperti apa tampilan ponsel pada masa depan, masih harus dilihat. Setelah tenggat waktu yang ditentukan, pabrikan harus menemukan cara untuk menghadapi tantangan ini.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook