JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Samsung dikabarkan sedang mengerjakan tablet lipat baru. Perangkat dengan faktor bentuk baru ini diyakini akan berbeda dari rangkaian smartphone lipatnya saat ini, menurut sebuah wawancara dengan kepala ponsel Samsung TM Roh.
Dalam wawancara tersebut, dilansir dari Android Authority, Roh menegaskan bahwa perusahaan sedang aktif mengembangkan tablet lipat. Tidak hanya itu, yang menarik lainnya adalah Roh juga memastikan bahwa Samsung sedang mengembangkan laptop yang dapat dilipat.
Roh menjelaskan bahwa orang secara alami membuka buku untuk dibaca atau notebook untuk menulis, dan ketika barang-barang ini tidak digunakan atau perlu dibawa, mereka dapat dilipat. Hal ini menjadikannya lebih ringkas dan portabel sekaligus melindungi informasi penting.
Dia menekankan bahwa perilaku ini adalah bagian mendasar dari perilaku manusia dan hal ini ingin dimasukkan oleh Samsung ke dalam perangkatnya. Eksekutif Samsung tersebut menyatakan bahwa teknologi yang digunakan pada smartphone foldable juga akan diterapkan pada tablet dan laptop.
Dia lebih lanjut menyebutkan bahwa Samsung telah menginvestasikan sumber daya yang signifikan dalam mengembangkan teknologi dasar yang diperlukan untuk perangkat ini. Perusahaan berambisi untuk menawarkan inovasi yang berarti kepada konsumen dan akan meluncurkan tablet dan laptop yang dapat dilipat ketika sudah siap sepenuhnya.
Roh juga menyoroti pentingnya memastikan bahwa tablet yang dapat dilipat tipis dan ringan untuk dibawa-bawa sekaligus cukup kuat untuk menahan penggunaan sehari-hari tanpa khawatir. Samsung bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara faktor-faktor ini untuk menghadirkan produk berkualitas tinggi.
Sebelum Samsung secara resmi mengonfirmasi rencananya, ada rumor dari keterangan rahasia yang menyatakan bahwa perusahaan akan merilis tablet yang dapat dilipat tahun ini, bersamaan dengan seri Galaxy Tab S9. Namun, ini tidak membuahkan hasil lantaran Galaxy Tab S9 masih meluncur dengan faktor bentuk biasa.
Meski demikian, keberadaan tablet lipat Samsung yang sedang dikembangkan kini telah dikonfirmasi. Paten Samsung untuk tablet lipat bernama Galaxy Z Fold Tab sebelumnya ditemukan oleh LetsGoDigital.
Render berdasarkan paten memamerkan perangkat multi-lipat dengan tampilan yang dapat ditekuk ke dalam dan ke luar. Namun perlu dicatat bahwa tidak semua paten menghasilkan produk yang sebenarnya, jadi kita harus menunggu Samsung memberikan informasi lebih lanjut atau kebocoran untuk mengungkapkan detail setelah tablet memasuki produksi.
Sebagai informasi, tablet lipat menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan tablet dan smartphone tradisional, termasuk portabilitas. Saat dilipat, jauh lebih kecil dan lebih portabel daripada tablet tradisional. Hal ini memudahkan Anda untuk membawanya saat bepergian atau hanya menjalankan tugas. Kemudian, kemampuan melipat tablet menjadi dua juga dapat meningkatkan ergonomi. Misalnya, Anda dapat melipat tablet menjadi dua untuk membuat faktor bentuk yang lebih kecil dan nyaman untuk membaca atau mengetik.
Selain itu, layar yang lebih besar dari tablet yang dapat dilipat dapat digunakan untuk multitasking. Misalnya, Anda dapat membagi layar menjadi dua untuk melihat dua aplikasi sekaligus, atau Anda dapat menggunakan tablet sebagai layar kedua untuk laptop atau PC Anda.
Layar besar tablet lipat sangat ideal untuk konsumsi media, seperti menonton film, bermain game, atau membaca e-book. Dan dari sisi produktivitas, ini juga dapat digunakan untuk tugas-tugas produktivitas, seperti membuat catatan, mengerjakan dokumen, atau mengedit foto.
Tentu saja, ada juga beberapa tantangan yang terkait dengan tablet lipat. Seperti harga tinggi dan potensi masalah daya tahan. Namun, manfaatnya lebih besar daripada tantangannya. Dan mereka cenderung menjadi lebih populer di tahun-tahun mendatang.
Tablet lipat masih merupakan teknologi yang relatif baru, tetapi memiliki potensi untuk merevolusi cara kita menggunakan tablet. Karena teknologi terus meningkat dan harga turun, tablet yang dapat dilipat cenderung menjadi lebih populer.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
