Kenali Phising-Doxing, Kejahatan Makan Banyak Korban di Dunia Digital

Teknologi | Senin, 15 Agustus 2022 - 06:15 WIB

Kenali Phising-Doxing, Kejahatan Makan Banyak Korban di Dunia Digital
Ilustrasi kejahatan digital phising. (BUSINESS REVIEW)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Phising adalah salah satu bentuk penipuan di dunia maya dengan tujuan untuk mencuri akun korban. Para pengguna internet diharapkan untuk selalu waspada, karena sebagian besar kejahatan siber umumnya diawali dari phising. Istilah phising sendiri berasal dari bahasa Inggris: ’fishing’, yang artinya memancing.

Pengajar SMKN I Nganjuk Winarsih menyampaikan hal tersebut pada webinar literasi digital Indonesia Makin Cakap Digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI untuk komunitas digital di wilayah Bali-Nusa Tenggara, Sabtu (13/8/2022).


”Intinya, phising adalah serangan yang dilakukan untuk menipu atau memancing korban agar mau mengklik tautan serta meng-input informasi kredential seperti username dan password,” ujar Winarsih pada diskusi virtual bertajuk ”Mengenal Phising dan Doxing, Kejahatan Baru di Ruang Digital”.

Winarsih menegaskan, sebagai salah satu modus kriminalitas di ranah internet, phising adalah tindakan yang dilakukan oleh oknum tertentu untuk memperoleh informasi pribadi seseorang dengan cara menipu. Dengan phising, orang (target) akan secara sukarela melahap umpan yang diberikan oleh seorang phiser.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 yang merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital ini diselenggarakan oleh Kemenkominfo bekerja sama dengan Siberkreasi dan mitra jejaring lainnya. Kegiatan yang diagendakan digelar hingga awal Desember nanti ini diharapkan mampu memberikan panduan kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas digital.

Agar tidak menjadi korban phising, Winarsih memberikan beberapa tips. Di antaranya: cek pengirim email, jangan klik link sembarangan, cek keamanan website yang diakses, waspada saat dimintai data pribadi, gunakan two-factor authentication, scan malware secara berkala, cek akun secara rutin, dan gunakan browser versi terbaru.

Kegiatan webinar yang merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten itu selalu membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama. Yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Dari perspektif keamanan digital (digital safety) dosen Fakultas Teknologi Informasi Universitas Merdeka Malang, Hudan Eka Rusyadi menambahkan, phising adalah salah satu teknik serangan siber (mencuri). Adapun doxing adalah kegiatan untuk menyebarkan data yang telah berhasil dicuri.

”Data yang dicuri adalah data pribadi seperti nama, alamat, nomor telepon. Atau data akun (username dan password), serta data finansial (informasi kartu kredit atau rekening bank),” kata Hudan di hadapan peserta webinar yang juga diikuti secara nobar oleh komunitas digital di wilayah Lombok Tengah.

Adapun media yang paling sering digunakan untuk aksi phising, menurut Hudan, yakni email yang berisi link (file) yang sudah mengandung virus, aplikasi percakapan, direct messages (medsos), sera SMS.

”Selain itu, hati-hati saat menggunakan komputer publik (warnet, bandara, kafe) yang sudah dipasang keystroke logging,” pesan Hudan.

Sejak dilaksanakan pada 2017, Gerakan Nasional Literasi Digital telah menjangkau 12,6 juta warga masyarakat. Pada tahun 2022, Kominfo menargetkan pemberian pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta warga masyarakat.

Dipandu oleh moderator Pingkan Maukar, webinar kali ini juga menghadirkan influencer Nelly Carey selaku key opinion leader. Informasi lebih lanjut silakan akses info.literasidigital.id atau akun Instagram @siberkreasi.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook