JAKARA (RIAUPOS.CO) - Bulan lalu, platform jejaring kerja milik Microsoft, LinkedIn mengumumkan kehadiran tools atau fitur berbasis Artificial Intelligence (AI) di atau kecerdasan buatan di platformnya. Hadirnya fitur ini, memungkinkan pengguna menghasilkan konten berkualitas untuk profil dan deskripsi pekerjaan.
Dikutip dari Engadget, Sabtu (13/5), LinkedIn bulan lalu menghadirkan layanan writing suggestions berbasis AI yang memudahkan pengguna mengisi kolom profil LinkedIn. Tools itu menggunakan model OpenAI yang sama mendukung ChatGPT juga.
Nantinya, tools AI itu akan memindai profil pengguna untuk mengetahui keterampilan dan pengalaman menyiapkan draf. Terbaru, LinkedIn tampaknya sedang bereksperimen dengan fitur AI generatif baru untuk pencari kerja.
Perusahaan juga dikatakan sedang menguji fitur baru yang akan menghasilkan pesan singkat seperti surat pengantar yang dapat dikirim kandidat ke manajer perekrutan di platform. Fitur ini mulai diluncurkan sekarang untuk pelanggan premium.
Dengan pembaruan tersebut, pengguna akan melihat opsi untuk "Biarkan AI membuat draf pesan ke tim perekrutan" di samping lowongan terbuka di halaman pekerjaan platform. Fitur tersebut mengacu pada "informasi dari profil Anda, profil manajer perekrutan, deskripsi pekerjaan, dan perusahaan yang diminati" untuk membuat pesan "sangat personal", menurut perusahaan.
Dalam contoh yang diberikan oleh LinkedIn, pesan tersebut berbunyi seperti beberapa kalimat pembuka surat pengantar. Namun, pesan yang ditulis oleh AI yang dilihat pengguna kemungkinan akan bervariasi berdasarkan seberapa banyak informasi yang ada di profil LinkedIn Anda.
Perusahaan juga mencatat bahwa "penyesuaian masih penting", dan pengguna harus memeriksa ulang dan mengedit teks sebelum mengirimkannya.
LinkedIn, yang dimiliki oleh Microsoft memang telah bereksperimen dengan fitur AI generatif lainnya dibantu OpenAI, perusahaan teknologi rintisan yang juga diketahui dibekingi Microsoft. Seperti sudah disinggung di atas, platform menambahkan saran penulisan AI ke profil, dan "artikel kolaboratif" yang juga memanfaatkan AI belum lama ini.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman