JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Di industri teknologi, tak ada yang benar-benar berdiri sendiri. Sekalipun satu merek kuat, bahkan bersaing ketat dengan rivalnya sampai saling sindir, nyatanya di antara mereka juga saling membutuhkan satu sama lain.
Antara Samsung dan Apple misalnya, dua raksasa teknologi ini diketahui sama-sama kuat di pasar smartphone kelas atas. Tak jarang mereka juga saling sindir. Namun di balik semuanya, kedua jenama tersebut ternyata berhubungan cukup mesra.
Misalnya, Apple merilis seri iPhone 14 pada September lalu, yang memiliki banyak fitur. Salah satu fitur menonjol dari perangkat ini adalah penggunaan layar OLED yang diproduksi oleh LG dan Samsung Display.
Menurut laporan terbaru, Samsung menggunakan proses pencetakan inkjet tambahan dalam produksi layar. Tujuannya? Tak lain dan tak bukan adalah untuk melindunginya dari kelembapan dan oksigen.
Dilansir dari TheElec via Gizchina, proses ini melibatkan penggunaan peralatan inkjet setelah proses enkapsulasi film tipis atau Thin Film Encapsulation (TFE) yang biasanya digunakan untuk melindungi layar OLED dari kelembapan dan oksigen. Peralatan inkjet tambahan digunakan untuk membuat pemisahan antara lubang di layar dan panel OLED lainnya, serta untuk meratakan area dengan ketinggian yang tidak rata.
Penggunaan peralatan inkjet dengan cara ini merupakan penyimpangan dari metode produksi Samsung sebelumnya yang hanya melibatkan penggunaan peralatan inkjet selama proses TFE. Diyakini bahwa Apple meminta penggunaan metode pencetakan inkjet untuk menyegel tepi Dynamic Island, fitur layar berlubang di iPhone 14 Pro.
Anak perusahaan Samsung Display, SEMES, memasok peralatan inkjet yang digunakan dalam proses tersebut. Di sisi lain, LG Display, yang juga memproduksi layar OLED untuk iPhone 14 Pro Max, dikatakan telah menerapkan metode yang sama.
Dilaporkan bahwa LG mengalami beberapa kesulitan dalam memenuhi persyaratan Apple untuk tampilan iPhone 14 Pro Max, tetapi masalah ini tampaknya telah teratasi. Sebagaimana diketahui, jajaran iPhone 14 Pro terdiri dari dua model: Pro 6,1 inci dan Pro Max 6,7 inci, dengan Samsung memasok layar OLED untuk kedua model dan LG memasok layar untuk model Pro Max 6,7 inci.
Perlu dicatat bahwa Samsung Display sebelumnya telah menggunakan peralatan inkjet untuk menerapkan Micro Lens Array (MLA) ke layar OLED smartphone, termasuk Galaxy S21 Ultra. Namun, diyakini bahwa peralatan ini belum pernah digunakan untuk MLA sejak saat itu, dan mungkin telah digunakan kembali untuk tujuan lain.
Secara keseluruhan, penggunaan peralatan inkjet dalam produksi layar OLED untuk jajaran iPhone 14 Pro menunjukkan perubahan signifikan dalam proses produksi Samsung. Penambahan peralatan ini dilaporkan diperlukan untuk memenuhi persyaratan Apple untuk fitur Dynamic Island dan untuk memastikan daya tahan dan masa pakai layar.
Akan menarik untuk melihat apakah metode ini dilanjutkan di model iPhone mendatang atau tetap unik untuk jajaran iPhone 14 Pro. Atau justru, teknologi yang sama akan diterapkan Samsung di perangkat bikinannya? Kita lihat saja.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman