OpenAI Meningkatkan Privasi ChatGPT dengan Kontrol Data Baru

Teknologi | Sabtu, 06 Mei 2023 - 03:04 WIB

OpenAI Meningkatkan Privasi ChatGPT dengan Kontrol Data Baru
Ilustrasi: Banyak disorot terkait keamanan privasi, OpenAI kenalkan kontrol data baru. (ECONOMIC TIMES)

JAKARTA (RIAUPOS.CO)  - OpenAI dilaporkan baru saja memperketat kontrol privasi ChatGPT-nya. Perusahaan teknologi rintisan yang dibelakangnya didukung Microsoft ini baru saja mengumumkan bahwa pengguna chatbot AI sekarang dapat mematikan riwayat obrolan mereka. Hal ini diklaim untuk mencegah masukan mereka digunakan untuk data pelatihan.

Kontrol yang baru diluncurkan ini dapat ditemukan di bawah pengaturan pengguna ChatGPT di bawah bagian baru berlabel Kontrol Data. Setelah menonaktifkan "Riwayat Obrolan & Pelatihan", Anda tidak akan lagi melihat obrolan terbaru di sidebar.


Bahkan dengan riwayat dan pelatihan dimatikan, OpenAI mengatakan itu masih akan menyimpan obrolan Anda selama 30 hari. Itu dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan, dengan perusahaan mengatakan hanya akan meninjaunya jika perlu memantaunya. Setelah 30 hari, perusahaan mengatakan akan menghapusnya secara permanen.

OpenAI juga mengumumkan langganan ChatGPT Business yang akan datang selain paket ChatGPT Plus seharga USD 20 atau berkisar Rp299 ribuan per bulan. Varian Bisnis menargetkan profesional yang membutuhkan lebih banyak kontrol atas data mereka serta perusahaan yang ingin mengelola pengguna akhir mereka.

Paket baru akan mengikuti kebijakan penggunaan data yang sama seperti Application Programing Interface (API)-nya, yang berarti tidak akan menggunakan data Anda untuk pelatihan secara default. Rencana tersebut akan tersedia dalam beberapa bulan mendatang.

Terakhir, OpenAI juga mengumumkan opsi ekspor baru, memungkinkan Anda mengirimkan salinan data yang disimpannya melalui email. OpenAI mengatakan ini tidak hanya memungkinkan Anda untuk memindahkan data Anda ke tempat lain, tetapi juga dapat membantu pengguna memahami informasi apa yang disimpannya.

Awal bulan ini, tiga karyawan Samsung menjadi sorotan karena membocorkan data sensitif ke chatbot, termasuk rekaman catatan rapat. Secara default, OpenAI menggunakan permintaan pelanggannya untuk melatih modelnya.

Perusahaan mendesak penggunanya untuk tidak membagikan informasi sensitif dengan bot, menambahkan bahwa itu "tidak dapat menghapus petunjuk spesifik dari riwayat Anda".

Mengingat seberapa cepat ChatGPT dan asisten penulisan AI lainnya meledak dalam beberapa bulan terakhir, ini merupakan perubahan yang disambut baik bagi OpenAI untuk memperkuat transparansi dan kontrol privasinya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook