JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Indonesia dinilai prospektif untuk pertumbuhan ekonomi digital. Bahkan, dengan lebih dari 50 persen populasi yang memiliki akses internet, ekonomi digital yang berkembang pesat, dan bangkitnya start-up, Indonesia bisa menjadi kekuatan ekonomi digital yang besar.
Google Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia melesat pada 2025. Karena itu, diperlukan dukungan pada iklim tersebut dengan peningkatan keterampilan sumber daya manusia (SDM). Termasuk untuk pelaku usaha di bidang digital.
Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf mengungkapkan, Google melatih satu juta UKM Indonesia sejak 2015 dan 110 ribu digital developer sejak 2016. ’’Kami juga memiliki komitmen baru untuk melatih satu juta lagi UKM hingga 2020,’’ katanya.
Randy menyatakan, peningkatan ekonomi digital dipengaruhi masyarakat yang sangat aktif dengan internet dan penggunaan handphone. ’’Dari data kami saja, Indonesia tempati posisi ketiga di dunia pada kategori penggunaan handphone untuk akses internet,’’ papar Randy.
Menurut dia, pertumbuhan internet ekonomi Indonesia bakal meningkat pada 2025. Angka penggunaan internet itu diyakini Randy tidak akan menurun. Sebaliknya, ada tren meningkat. ’’Pada zaman digital seperti sekarang, e-commerce bakal menyumbang pertumbuhan dari USD 12,2 miliar pada semester I 2018 menjadi sekitar USD 53 miliar pada 2025,’’ ujarnya.
Head of Strategy & Insights Google Asia Tenggara Samuele Saini menjelaskan, iklim e-commerce di Indonesia memang tengah meningkat. Sebab, Indonesia dijadikan market leader oleh situs e-commerce seperti Shopee dan Lazada yang banyak beroperasi di Asia Tenggara. Karena itu, Samuele yakin bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk mulai bisnis start-up atau menjadi entrepreneur di bidang ekonomi digital. Sejak 2015, lanjut dia, internet ekonomi di Asia Tenggara tumbuh USD 27 miliar. ’’Secara grafik, angka ini terus meningkat sejak tiga tahun lalu. Mengacu pada data tersebut, 2018 adalah waktu terbaik untuk memulai bisnis entrepreneur,’’ tutur Samuele.
Sementara itu, Head of Marketing Google Indonesia Veronica Utami mengungkapkan, selain inisiatif literasi digital, Google mengucurkan dana USD 875 ribu dari organisasi filantropinya, Google.org. Dana itu diberikan kepada Maarif Institute, Peace Generation, RuangGuru Foundation, Love Frankie, dan Cameo Project untuk membina 12 ribu siswa.(agf/c14/fal/jpg)