JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pengembangan ekosistem kendaraan listrik menjadi salah satu inisiatif kunci mencapai kemandirian energi. Saat ini, Indonesia masih ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak (BBM). Padahal, harganya kini cenderung fluktuatif. Sejalan dengan memanasnya geopolitik global.
Wakil Menteri BUMN Pahala N. Mansury mengatakan, Indonesia memiliki target untuk melipatgandakan kapasitas kelistrikan. Setidaknya sektor energi harus tumbuh 1,2 sampai 1,3 kali dari proyeksi pertumbuhan ekonomi 5,7 persen.
“Artinya, setiap tahun kapasitas energi harus tumbuh sedikitnya 5 persen per tahun,” ucap Pahala dalam The Indonesia 2023 Summit yang diinisiasi oleh Bank Danamon, Adira Finance, dan MUFG Bank, Ltd, pekan lalu.
Menurut dia, tantangan utama sektor kelistrikan Indonesia adalah mengurangi emisi karbon. Harus lebih dari 30 persen. Di sisi lain juga membangun pembangkit energi terbarukan.
“Salah satu inisiatif kunci adalah pengembangan ekosistem kendaraan listrik,” imbuhnya.
Pahala menilai, Indonesia bisa menempatkan diri sebagai basis produksi baterai kendaraan listrik untuk pasar domestik maupun global. Mengingat, cadangan nikel Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Pemerintah melalui BUMN juga menggandeng dua pabrikan baterai ternama untuk persiapan produksi baterai listrik secara masif.
Dengan perluasan penggunaan kendaraan listrik, maka konsumsi BBM di dalam negeri bisa berkurang. Sehingga diharapkan akan mengurangi impor BBM yang mencapai 20 juta kiloliter per tahun.
Menurut dia, pembentukan ekosistem kendaraan listrik, khususnya kendaraan roda dua, sudah dimulai. Dengan produksi kendaraan di dalam negeri. Seperti, sepeda motor listrik milik BUMN Wika Industri memiliki kapasitas 15 ribu per tahun. Tentu jumlah itu akan terus ditingkatkan.
“Sejalan dengan itu, jumlah SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) baru terus dibangun. Terdapat 346 unit SPKLU di 295 lokasi sampai Agustus 2022. Sebanyak 150 atau 43 persen di antaranya dikelola oleh PLN,” beber mantan direktur utama Bank BTN itu.
Dalam diskusi panel The Indonesia 2023 Summit, General Manager Proyek Toyota Daihatsu Engineering Manufacturing Indra Chandra Setiawan mengatakan, kunci dari pengembangan ekosistem kendaraan listrik adalah kepraktisan bagi pengguna. Tanpa kriteria itu, konsumen tidak akan membeli produk. “Oleh karena itu Toyota mengembangkan berbagai tahapan sebelum full electric vehicle dan mengeksplorasi alternatif dekarbonasi. Seperti mesin pembakaran hidrogen dan mobil hybrid,” jelasnya.
Menurut dia, transformasi energi perlu memikirkan di berbagai level. Produsen mobil harus mempersiapkan mekanik untuk memperbaiki baterai mobil elektrik. Karena penanganan untuk mobil elektrik sangat berbeda dengan mobil BBM. Artinya, penting adanya faktor manusia.
“Bagaimana mendorong full electric vehicle kalau kurikulum engineering sekarang masih engine (bukan berbasis listrik)? Toyota selalu sampaikan, we make people before products,” tegasnya.
The Indonesia 2023 Summit merupakan event economic outlook yang membahas peluang dan tantangan ekonomi global, regional dan Indonesia pada 2023. Dalam acara ini, Danamon bersama Adira Finance dan MUFG Bank menegaskan kembali komitmen grup dalam mendorong pertumbuhan ekosistem otomotif yang berkelanjutan di Indonesia.
Direktur Utama Danamon Yasushi Itagaki menyatakan, keadaan ekonomi Indonesia masih dalam posisi yang relatif lebih solid. Meski tengah menghadapi ancaman krisis global.
“Posisi Indonesia yang terbilang kuat juga disebabkan keberhasaat ini selain faktor komoditas, juga disebabkan keberhasilan pemerintah dalam mengelola ekonomi fiskal, perdagangan, dan lainnya,” ungkapnya.
Dia berharap, pelaku industri menyambut 2023 dengan optimisme tinggi. Juga berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dengan semua partner.
Direktur Utama Adira Finance Dewa Made Susila menuturkan, komitmen perseroan mendukung industri otomotif di Indonesia bersifat jangka panjang. Bukan sebatas satu dekade. “Karena itu, dengan dukungan MUFG Bank dan Danamon, kami sangat optimistis dapat memberikan solusi pembiayaan dan keuangan yang komprehensif (end-to-end) bagi konsumen,” tegasnya.
Executive Officer, Country Head of Indonesia MUFG Bank Ltd Jakarta Branch Kazushige Nakajima optimistis terhadap prospek pertumbuhan jangka panjang ekonomi Indonesia. Didorong faktor demografi, komitmen pemerintah terhadap investasi asing, dan pembangunan infrastruktur.
“Kami juga dimotivasi oleh visi keberlanjutan yang akan membuat perubahan berarti di masyarakat tempat kami beroperasi. Dengan bantuan mitra strategis kami di Indonesia, saya sangat senang dengan dampak yang akan kami hasilkan dalam pembangunan Indonesia ke depan,” tutur Kazushige.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman