MEDAN (RIAUPOS.CO) — Seekor anak harimau Sumatera yang baru dilahirkan induknya di Taman Marga Satwa Medan Zoo, pada Kamis (18/2/2016) lalu akhirnya mati, Jumat (26/2/2016). Namun belum jelas apa penyebab kematian hewan langka tersebut.
Dari penelitian sementara pihak Medan Zoo, anak harimau yang mati itu lahir karena prematur. Tim medis satwa di Medan Zoo, Drh Sucitrawan menuturkan, Bayi harimau (panthera tigris sumaterae) mati itu dalam usia tujuh hari. Penyebabnya, harimau yang lahir dari pasangan sang Induk Manis dan Anhar itu lahir prematur.
"Kami mengetahui matinya bayi harimau itu dari petugas Medan Zoo pada Jumat pagi pada saat membersihkan kandang dan memberi makan Harimau Sumatera dan Harimau Benggala," ujar Drh Sucitrawan yang dilansir Sumut Pos (Jawa Pos Group), Senin (29/2/2016).
Ini merupakan kali kedua dalam kasus yang sama. Dari catatan, pada tahun 2012 lalu, si Manis, induknya anak Harimau sumatera itu, juga sempat melahirkan dua ekor bayi, namun keduanya mati.
Dalam analisis kesehatan satwa, sebut Drh Sucitrawan, ada beberapa kemungkinan penyebab kematian bayi Harimau Sumatera. Pertama, mungkin usia kelahiran yang belum sempurna atau prematur. Normalnya 1.155 hari tapi yang ini baru sekitar 65-75 hari.
Kedua, berat badannya tidak normal. Seharusnya, berat badan normal sekitar 1,1 kg. "Ada juga kemungkinan karena dehidrasi atau kurang cairan. Air susu induk juga kurang karena usianya sudah mencapai 18 tahun," katanya. (gus/azw/iil)
Sumber: Jawa Pos
Editor: Hary B Koriun