SIMALUNGUN (RIAUPOS.CO) - Biasanya ketika meninggal, yang menggali kuburannya adalah orang lain yang masih hidup. Tapi tidak bagi seorang pemuda asal Pematang Gajing Gunung Malela, Kabupaten Simalungun Sumatera Utara ini. Adalah Miswanto Damanik (25). Setelah menggali kuburannya sendiri, Miswanto memang benar-benar meninggal karena gantung diri.

Miswanto sudah menggali tanah kuburannya di belakang rumah sekitar 2 x 1 meter sekitar seminggu lalu. "Dia bilang sama kami, dia sudah mau mati, makanya tanah itu digalinya,” ujar Lasmauri sembari menunjuk tanah yang digali korban.

"Memang pertanda sudah banyak selama ini. Tadi pagi ular kobra datang ke belakang rumah kami. Sudah diusir, tapi tetap saja berkeliaran di belakang rumah," imbuhnya.

Sementara, salah seorang tetangganya juga mengaku bahwa seminggu lalu mereka berbincang-bincang dengan Miswanto. Katanya, Miswanto mengatakan dirinya akan mati.

"Aku mau mati ini, Pak," ujar warga itu menirukan ucapan Miswanto. Saat ditanya kenapa dia mengatakan hal itu, Miswanto mengaku karena tidak mampu mendapat ilmu keagamaan. "Nggak dapatku ilmu ini, Pak," ujar Miswanto sembari menggali lobang di belakang rumahnya.

Kepergian pemuda ini tidak ayal membuat orangtuanya sedih. Sang ibu Sortinah Saragih (50) terus menangis di sisi jasad anaknya. Tragisnya, Sortinah lah yang pertama menemukan anaknya tewas tergantung di kamar.

Selain ibunda korban, ayah korban, Marjono Damanik (55) juga terus menangis histeris. Bersama anak-anak yang lain, tangisan mereka membuat rumah mereka terasa berselimut duka yang sangat mendalam