DIDUGA KARENA DEPRESI

Pria Ini Menggali Kuburnya Sendiri, Lalu Tewas Gantung Diri

Sumatera | Rabu, 25 November 2015 - 00:08 WIB

Orangtua korban yang diwawancarai Metro Siantar (Riau Pos Group) enggan memberikan keterangan terkait meninggalnya anak kedua dari empat bersaudara itu. Salah seorang abang korban, Lasmauri Damanik (27) mengatakan bahwa ibu korban masih shock.

Lasmauri mengatakan, dia mengetahui kejadian tersebut saat mendengar teriakan ibu mereka. Dia menceritakan, peristiwa gantung diri itu terjadi Senin (23/11/2015) lalu sekitar pukul 15.00 WIB. Miswanto gantung diri di dalam kamar menggunakan tali nilon warna kuning dengan cara mengikat tali ke broti penahan seng rumahnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Mama duluan yang melihat. Sewaktu melihat dia gantung diri, mama langsung menjerit minta tolong. Dia lari keluar sambil menjerit minta tolong kepada warga sekitar," ungkapnya.

Menurut informasi dari masyarakat dan diaminkan pihak keluarga, bahwa pemicu kenekatan korban bunuh diri karena mengalami depresi. Depresi disebabkan karena korban pernah bergabung di sebuah lembaga yang mengajarkan tentang pendalaman agama di Bengkulu.

Lasmauri menjelaskan, Miswanto pernah merantau ke di Provinsi Jambi. Nah, saat merantau di Jambi, Miswanto sempat mengikuti pendalaman agama di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, selama sepuluh hari. Singkat cerita, setelah itu, Miswanto mengaku sudah tak nyaman lagi hidup seperti biasanya. Karena merasa tak nyaman, akhirnya Miswanto memilih pulang kampung. “Sudah tiga bulan dia di sini, Bang,” ujar abang korban lagi.

Selama 3 bulan di kampung, Miswanto tidak pernah bergabung dengan para pemuda di kampung. Dia selalu merasa lebih nyaman mengurung diri di rumah. "Selama di kampung, dia hanya mengurung diri di rumah. Dia selalu merasa takut. Katanya, dia selalu mencari keberadaan Tuhan. Kalau dia takut, dia selalu pergi ke bawah pohon duku di samping rumah. Setiap malam, kalau dia takut, dia selalu minta dipeluk sama mama,” ujarnya.

Terpisah, Kapolsek Bangun AKP Hatopan Silitonga mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan hasilnya dinyatakan murni bunuh diri. "Menurut pemeriksaan saksi-saksi di lokasi, semua menyatakan bunuh diri. Dan, setelah dicek, memang benar korban murni bunuh diri. Apalagi, pihak keluarga korban sudah terlebih dahulu menurunkan korban dari tali gantungan dan mereka juga mengatakan tidak perlu diotopsi," ujar kapolsek.(jos/ag/ara)

Laporan: RPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook