BATAM (RIAUPOS.CO) - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus memperkuat jaringan 4G XL Axiata di Provinsi Kepulauan Riau, termasuk Batam dan Bintan. Penguatan jaringan data ini merupakan upaya XL Axiata untuk turut serta mendukung pemerintah dalam mensukseskan Travel Bubble Batam Bintan.
Di dua kawasan yang bersebelahan dengan negara tetangga Singapura dan Malaysia tersebut, saat ini jaringan 4G XL Axiata telah menjangkau sedikitnya 121 desa dan 24 kecamatan.
Group Head XL Axiata West Region, Desy Sari Dewi mengatakan, XL Axiata terus melakukan penguatan jaringan 4G di Kepulauan Riau sebagai upaya mendukung pariwisata dan perekonomian daerah, serta peningkatan literasi digital masyarakat.
Dijelaskannya, keberadaan jaringan dan layanan data yang baik juga akan memangkas kesenjangan digitalisasi kawasan ini dari kawasan lain yang sudah maju. Apalagi Batam dan Bintan bersebelahan langsung dengan Singapura dan Malaysia.
"Kita tentu ingin masyarakat setempat semakin maju, dan di sisi pariwisata, jaringan data yang kuat juga akan mendukung kebangkitan industri wisata di sini,” ujar Desy dalam siaran pers yang diterima Riaupos.co, Selasa (5/4/2022).
Desy menambahkan, dalam dua tahun terakhir ini, ada peningkatan trafik data tumbuh sebesar 11% di seluruh Provinsi Kepulauan Riau. Hal ini menunjukkan jaringan 4G di sana dimanfaatkan secara maksimal oleh warga setempat untuk berbagai keperluan, termasuk aktivitas produktif, sosial, juga hiburan. Hal ini membuat XL Axiata terus melakukan penambahan BTS 4G di Kepri dan pulau sekitarnya. Pada tahun 2021 ada penambahan sekitar 30 BTS.
Di tahun 2022, XL Axiata akan terus melakukan penambahan sekitar 25 BTS khusus di Batam dan Bintan. Di beberapa tempat-tempat wisata, seperti Nongsa Batam dan Lagoi Bintan, kualitas jaringan XL Axiata telah menjangkau objek wisata di Kepri tersebut. Sehingga pelanggan bisa berselancar di dunia maya untuk menikmati upload foto-foto terbaik selama berada di sana.
Dari sisi jumlah pelanggan, ada lebih dari 303 ribu pelanggan di Batam dan Bintan, dari total sekitar 400 ribu pelanggan di seluruh Kepulauan Riau.
“Kami yakin, saat ini pandemi sudah terkendali dan kawasan wisata mulai dibuka kembali, maka trafik data akan meningkat pesat. Apalagi Batam sudah ditetapkan sebagai destinasi superprioritas. Sebagai destinasi superprioritas, kami juga telah menyiapkan infratruktur penunjangnya, antara lain dengan fiberisasi jaringan di Provinsi Kepulauan Riau. Fiberisasi jaringan 4G juga telah berjalan di wilayah Provinsi Kepulauan Riau, termasuk di Batam dan Bintan,” lanjut Desy.
XL Axiata menghadirkan layanan 4G di 132 desa di wilayah 3 T (terdepan, terluar, tertinggal) di Sumatra. Komitmen untuk membangun jaringan di wilayah 3 T ini terwujud atas kerja sama XL Axiata dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemkominfo, yang ditandatangani belum lama ini. Program ini termasuk mencakup 35 desa yang berada di 15 kecamatan dan 4 kabupaten di Kepulauan Riau.
Untuk Kabupaten Bintan, ada Desa Batu Lepuk, Kampung Hilir, Kukup, Pulau Pengikik dan Teluk Sekuni (Kecamatan Tambelan). Kabupaten Karimun mencakup Desa Selat Mie (Kecamatan Moro). Kemudian di Kabupaten Kepulauan Anambas, ada Desa Keramut, Landak, Mampok, Sunggak (Kecamatan Jemaja), Genting Pulur dan Ulu Maras (Kecamatan Jemaja Timur), Bayat dan Ladan (Kecamatan Palmatak), Pulau Mengkait dan Pulau Telaga Kecil (Kecamatan Siantan Selatan), Pulau Munjan dan Pulau Nyamuk (Kecamatan Siantan Timur).
Sedangkan di Kabupaten Natuna meliputi Desa Semedang (Kecamatan Bunguran Barat), Ceruk, Kelanga, Pengadah dan Selemam (Kecamatan Bunguran Timur Laut), Kelarik, Kelarik Barat dan Teluk Buton (Kecamatan Bunguran Utara), Air Putih (Kecamatan Mdai), Teluk Labuh (Kecamatan Pulau Tiga), Serasan (Kecamatan Serasan), Air Nusa, Arung Ayam dan Payak (Kecamatan Serasan Timur), Meliah, Pulau Kerdau dan Pulau Panjang (Kecamatan Subi).
Semua jaringan yang dibangun dalam program ini, kata Desy, merupakan jaringan 4G dan akan menggunakan koneksi vsat dan terestrial. Semua aspek teknis pembangunan infrastruktur jaringan radio dan transport sampai ke titik interkoneksi dengan operator, akan ditangani oleh BAKTI.
"Untuk operasionalnya, XL Axiata akan menunggu pembangunan infrastruktur ini selesai, sehingga dapat di integrasikan dengan jaringan core, billing serta system layanan pelanggan XL Axiata," jelas Desy mengakhiri.
Laporan: Hary B Koriun
Editor: Edwar Yaman