PALEMBANG (RIAUPOS.CO) - Operasional Light Rail Transit (LRT) menyisakan permasalahan yang menyebabkan kereta LRT mogok selama 45 menit, Rabu lalu (1/8). Hal ini disikapi langsung PT INKA selaku pembuat kereta LRT Palembang.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan tersebut,” kata Manager Humas PT INKA, Exiandri Bambang saat dihubungi JPG, Kamis (2/8).
Ia mengaku, mogoknya LRT Palembang pada jarak 2 kilometer dari Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang ini diakibatkan kendala teknis yakni sensor pintu yang terbaca posisi ‘’terbuka’’ sehingga sistem keamanan kereta bekerja dan menyebabkan kereta terhenti.
Sistem keamanan LRT ini memang dirancang sebagai pengaman operasional dengan mengaktifkan mode standby. “Jadi kalau ada salah satu sensor keamanan menyala maka kereta tidak bisa berjalan,” ujarnya.
Saat ini tim telah melakukan investigasi dan telah melakukan resetting terhadap sensor tersebut sehingga kini beroperasi kembali dengan lancar.
Ia mengaku, LRT Palembang ini produk perdana sehingga pihaknya akan terus mengawal operasional LRT sampai performanya maksimal. “Kami akan kawal baik dari sisi kenyamanan maupun sisi keamanannya,” singkatnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Alex Noerdin menambahkan, LRT Palembang ini masih dalam tahap ujicoba, sehingga nantinya akan dievaluasi apa saja yang menjadi masalah.
Menurutnya, kejadian berhentinya LRT saat beroperasi tersebut bukan karena mogok. Tapi, hanya ada kendala teknis kecil.
“Itu bukan mogok tapi hanya kendala teknis dan tentunya akan segera dievaluasi,” tutupnya.(lim/jpg)