AKSI POLISI DI TENGAH BENCANA ALAM

Gunakan Cangkul, Kapolres Ini Ikut Tiga Jam Membersihkan Material Longsor di Sumbar

Sumatera | Sabtu, 21 Desember 2019 - 13:05 WIB

Gunakan Cangkul, Kapolres Ini Ikut Tiga Jam Membersihkan Material Longsor di Sumbar
Kapolres Payakumbuh AKBP Dony Setiawan gotong royong bersama membersihkan material longsor yang menimbun badan jalan penghubung Jorong Sialang, Nagari Tungkar, Kecamatan, Kabupaten Limapuluh Kota, dengan Jorong Sumbatak, Nagari Situmbuak, Kabupaten Tanahdatar, Jumat (20/12/2019).(RAJAR R VESKY/PADANG EKSPRES)

Sisir Kampung Terisolasi

Terpaut ratusan kilometer dari Jorong Sialang, Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, aksi heroik di tengah bencana juga diperagakan Kapolsek Kapur IX AKP Efrizul. Bersama anggotanya, mantan Kasubag Humas Polres Limapuluh Kota ini pada Jumat siang (20/12/2019), menyisir kampung yang terisolasi akibat longsor. Yakni, Nagari Kotolamo di perbatasan Sumbar dengan Riau.


Sampai Jumat malam, Nagari Kotolamo ini masih dinyatakan BPBD Limapuluh Kota terisolasi akibat longsor. "Ada sekitar 600 KK yang tinggal di sana," kata Kalaksa BPBD Limapuluh Kota Joni Amir.

Ini juga dibenarkan mantan Wali Nagari Kotolamo, Hj Nurdianis Nurdin. "Iya, sekitar 600 KK itulah," ujar Nurdianis.

Ke nagari yang terisolasi akibat longsor itulah, AKP Efrizul bersama dua anggotanya, yakni Brigadir Erikson dan Briptu Doni, berjalan kaki. "Ada sekitar 13 titik longsor di sepanjang jalan menuju Nagari Kotolamo. Memang, tidak bisa dibersihkan dengan alat berat," kata mantan Kasubag Humas Polres Limapuluh Kota itu.

AKP Efrizul menyebutkan, ada dua titik longsor yang cukup panjang dan tinggi menimbun badan jalan ke Nagari Kotolamo. "Yang satu, panjang longsornya lebih kurang 50 meter dengan material batu besar, tanah, dan kayu-kayu. Sedangkan satu lagi, materialnya batu dan lumpur. Kami jalan kaki di atas material itu," katanya.

Sesampai di Nagari Kotolamo, AKP Efrizul mendata, ada 10 rumah yang masih terendam air bercampur tanah dan ada satu bengkel elektronik yang semua peralatannya terendam air. "Kemudian, ada satu rumah hanyut  terbawa air dengan seluruh alat yang ada di rumah tersebut terbuat dari kayu," cerita AKP Efrizul kepada Padang Ekspres.

Hingga Jumat malam, menurut AKP Efrizul, bantuan tanggap darurat belum sampai ke lokasi longsor dan banjir di Kotolamo. "Mungkin karena akses jalan yang memang sangat sulit. Sedangkan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah," ujarnya.

Di sisi lain, Kapolres Limapuluh Kota AKBP Sri Wibowo bersama Wakil Bupati Ferizal Ridwan, juga terpantau meninjau lokasi bencana tanah bergerak di Nagari Kotoalam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru yang bertambah parah. Selain membuat rumah warga yang retak semakin amblas, tanah bergerak itu juga membuat badan jalan negara Sumbar-Riau bertambah retak.

Tidak hanya meninjau lokasi bencana tanah bergerak, AKBP Sri Wibowo juga mengirim bantuan untuk para pengungsi banjir di Jorong Subarang, Nagari Taram, Kecamatan Harau. Sementara itu, sejumlah Polsek di wilayah hukum Polres Limapuluh Kota, juga terpantau turun bergotong-royong di lokasi longsor. 

Laporan: Fajar R Vesky (RPG)
Editor: Firman Agus









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook