”Tiketnya sangat murah sekali. Kalau di Jakarta dikerjakan swasta kalau di sini dikerjakan APBN. Tadi (kemarin, red) saya cek langsung tiketnya. Di sini tiket tercantum Rp10 ribu. Artinya apa? Ya sangat murah sekali. Kalau Bapak, Ibu naik mobil ke airport, mungkin 1 jam. Hitung saja bensin berapa,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan bahwa Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ini sedang dalam proses perluasan. Dari sebelumnya 2,7 juta penumpang per tahun menjadi 5,7 juta penumpang di akhir 2019. ”Saya tanyakan Direktur Utama Angkasa Pura, kapan selesai Pak Dirut? Jawabannya insya Allah 2019. Sehingga Bandara Internasional Minangkabau ini menjadi airport besar dengan kapasitas 5,7 juta penumpang,” katanya.
Setelah meresmikan KA bandara, Presiden dan Ibu Iriana bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju Kota Padang menggunakan kereta bandara. Sepanjang perjalanan di dalam kereta, Presiden dan Ibu Iriana bertatap muka dengan perwakilan Ketua OSIS SMA dan SMK serta siswa berprestasi di Sumbar.
Setelah itu, presiden membagikan 510 sertifikat tanah wakaf bagi madrasah, pondok pesantren, masjid, dan mushala di Masjid Jamiatul Huda, Ketaping, Padangpariaman. Selanjutnya, meresmikan pembangunan Pesantren Modern Terpadu (PMT) Prof Dr Hamka II di Aiapacah, Kecamatan Kototangah. Kawasan pesantren modern ini ada SMP, SMA, rumah susun dan masjid.
Saat peresmian ponpes, Jokowi memuji Prof Dr Hamka atau Buya Hamka sebagai tokoh besar di Tanah Minang. ”Saat kita mengingat perjalanan hidup Buya Hamka, maka kita akan mengingat almarhum adalah tokoh besar Islam bagi masyarakat Minang, masyarakat Indonesia dan bahkan di mancanegara,” kata Jokowi.