PADANG (RIAUPOS.CO) - Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat Minggu (15/4/2018) sore berujung kekisruhan yang disertai perusakan kantor DPD Partai Golkar Sumatera Barat, di Padang.
Hal ini dipicu lantaran Ketua DPD Golkar Kabupaten Sijunjung hasil Musdalub, Arrival Boy menolak Musda tersebut dilangsungkan di DPD I Golkar Sumbar, meskipun atas perintah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar.
Sejumlah kaca di Sekretariat DPD Golkar Sumbar dipecahkan oknum partai Golkar yang belum diketahui dalangnya. Sejumlah pot bunga juga tampak berserakan, diduga dipecahkan massa dari Arrival Boy yang menolak dilaksanakannya Musda tersebut.
Ketua DPD Golkar Sumbar Hendra Irwan Rahim mengatakan, awalnya, Golkar Kabupaten Sijunjung telah menggelar Musda pada tanggal 6 September 2017 dan terpilihlah Arrival Boy sebagai Ketua Golkar Sijunjung untuk ketiga kalinya.
Namun, karena ada laporan dari beberapa pengurus di Sijunjung, tim verifikasi DPP lantas turun ke lapangan. "Hasilnya, keluar surat DPP pada DPD Golkar Sumbar dan memerintahkan untuk menggelar Musda. Ini tidak ada campur tangan DPD Golkar Sumbar, tapi murni datang dari DPP," terang Hendra Irwan Rahim pada sejumlah wartawan, Minggu (15/4/2018) malam.
Lalu, DPD Golkar Sumbar menindaklanjuti surat tersebut dengan menggelar Musda DPD Golkar Kabupaten Sijunjung. Hal itu sesuai tenggat surat DPP yang menyuruh Musda dilaksanakan tanggal tersebut.
Namun, tindakan Arrival yang juga Wakil Bupati Sijunjung saat gelaran Musda di DPD Golkar Sumbar, sangat disayangkan Ketua Golkar Sumbar. "Sampai gaduh, kaca pecah, itu kan tidak baik. Berbeda pendapat boleh, tapi jangan main anarkis seperti itu," katanya.
Hendra mengatakan, aksi pemecahan kaca itu terjadi di luar ruangan dan itu berbarengan dengan aksi penolakan yang dilakukan Arrival Boy dengan langsung mengambil mic usai menyanyikan lagu Indonesia Raya saat pembukaan Musda.