Tapi, bisa dilihat sejak awal, di mana Presiden Jokowi mengubah nomenklatur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menjadi hanya Kementerian Pariwisata.
“Ini menunjukkan keseriusan Pak Jokowi agar kementerian itu fokus ke pariwisata saja,” ujar Mantan Direktur Pemasaran Dalam Negeri Kementerian Pariwisata itu.
Di era sebelumnya, bahkan pernah dinamai Kementerian Parpostel (pariwisata pos dan telekomunikasi), dan juga pernah menggunakan nomenklatur Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
“Jadi sebelum-sebelumnya tidak pernah fokus. Semangat besar Pak Jokowi ini jangan sampai dilewatkan begitu saja. Pemda-pemda yang ada di sekitar Danau Toba harus berbenah, mental birokrasi harus berubah dalam mengelola Danau Toba,” ujar Faried.
Di era Jokowi juga, lanjutnya, bandara yang ada di daerah-daerah yang punya potensi wisata tapi belum digarap dengan baik, langsung dibangun. “Sorong, Wamena, Morotai, Labuhanbajo, semua bandaranya sekarang bagus, bersih. Tinggal sekarang bagaimana pemda setempat memanfaatkan ini sehingga memberikan nilai tambah bagi rakyat setempat. Begitu juga untuk Danau Toba,” ujarnya.(ms/sam)
Laporan: RPG
Editor: Fopin A Sinaga