Johan menyebutkan, korban merupakan pekerja penjemur karet. Korban mulai bertugas pukul 15.00 sampai 23.00. “Kita masih memintai keterangan dari pekerja lainnya yang satu shift. Untuk penyelidikan kasus, kami menyerahkan kepada polisi,” katanya.
Sementara itu, saksi mata yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, ia bersama korban masuk kerja pukul 15.00 dan bertugas di tempat penjemuran. Sekitar pukul 22.00, dia mendengar ada teriakan dan suaranya langsung hilang. Perasaannya tak enak, dia pun langsung melihat korban dan kaget melihat kepala korban sudah putus. Sementara tangannya masih tersangkut di dinding besi.
“Posisi saya sekitar 50 meter dari korban. Karena mendengar teriakan, saya melihatnya, ternyata kondisinya menggenaskan, kepalanya sudah tak ada. Saya langsung lari dan memberi tahu kawan lainnya,” ujar karyawan yang minta namanya tidak dituliskan itu.
Sepupu korban, Def (34), mengatakan, setelah ia mendapat kabar dari salah satu karyawan dan langsung menuju PT Teluk Luas. Saat sampai d TKP, ia mendapati sepupunya itu sudah tak bernyawa. “Kami berharap kepada pihak perusahaan untuk bertanggungjawab atas musibah ini. Saya melihat di gedung tersebut minim penerangan,” ujarnya.(cr2)
Laporan: RPG
Editor: Fopin A Sinaga