ABANG IPAR DIAMANKAN POLISI

ABG Ini Sebelum Meninggal Bercerita Diperkosa Lalu Dipaksa Minum Racun

Sumatera | Jumat, 18 Maret 2016 - 00:19 WIB

ABG Ini Sebelum Meninggal Bercerita Diperkosa Lalu Dipaksa Minum Racun
Ilustrasi.

Tak hanya itu, korban juga sempat mengatakan bahwa ia telah diperkosa oleh PP. "Setelah itu, korban dibawa ke klinik di Desa Pangaribuan untuk mendapat perawatan. Setelah kondisinya agak pulih, Theresia kemudian dipulangkan ke rumah orangtuanya di Desa Tambahan Nganjur,” tambahnya.

Setelah sampai di kediaman orangtuanya, Theresia juga sempat ditanyai keluarga. Korban tetap pada pendiriannya dan mengatakan bahwa pengakuannya itu adalah benar.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Jadi pada tanggal 14 Maret lalu, korban meninggal dunia di rumah orangtuanya. Keluarganya kemudian melaporkan kejadian ke polisi. Sehingga keesokan harinya, PP diamankan warga saat berada di rumah duka dan dijemput personil Polsek Manduamas,” sambung kapolsek.

Saat meninggal dunia, keluarga semakin curiga. Sebab jasad korban didapati membiru, termasuk di bagian leher.

Kata Kapolsek, sejauh ini pihaknya belum melakukan pemeriksaan terhadap PP. “Jadi kita tidak menahannya, hanya mengamankannya. Kita juga masih menunggu hasil otopsi dari rumah sakit,” tukasnya.Sementara itu kerabat korban yang ditemui di rumah duka, menjelaskan, selama dua bulan terakhir Theresia memang tinggal bersamanya. Di sana, korban membantu kakaknya yang baru melahirkan.

Pria yang tak mau identitasnya disebutkan ini mengungkapkan, pihak keluarga mengetahui kejadian setelah Rohani menceritakan pengakuan korban kepada keluarganya.

“Diduga sejak kedatangan korban, perbuatan itu sudah terjadi. Namun karena mendapat ancaman dari pelaku, korban tutup mulut,” kata kerabat korban. Bahkan, keluarga curiga abang iparnya yang memaksa korban meminum racun. Diduga karena tidak dituruti, pelaku kemudian mencekik leher korban saat ia tidak mau meminum racun.

“Jadi setelah minum racun, korban sempat dirawat di klinik di Desa Pangaribuan. Di sana perawat menyarankan agar korban dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif. Namun karena keluarganya orang susah, Theresia dirawat di rumah itu,” jelasnya.

Sejak di rumah orangtuanya, korban terus sakit-sakitan hingga akhirnya meninggal dunia. “Kita memang miris melihat kondisi keluarga korban yang sangat miskin. Apalagi ibu korban Flora br Simanjuntak (45) adalah janda. Yang pasti kondisi keluarga ini sangat memprihatinkan,” tutur seorang warga.(tim)

Laporan: RPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook